"Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan." Begitu penggalan sajak yang ditulis penyair ternama Joko Pinurbo yang kerap dikutip sebagian orang sebagai ungkapan kerinduan terhadap Yogyakarta.
Yogya dan angkringan menjadi salah satu alasan orang untuk 'pulang'. Ya, siapapun yang pernah mencicipi Yogya, klaim tempat pulang itu pasti sudah pernah dilakukan.
Tak akan ada perdebatan tentang itu dan menganggap Yogya adalah tempat pulangnya meskipun tidak didukung fakta administrasi yang tertera di KTP. Pulang ke Yogya artinya nostalgia. Banyak orang bilang setiap sudut Yogya penuh kenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sejenak menikmati Kota Yogya, menepi dari hiruk pikuk penatnya Ibu Kota. Di bawah muramnya lampu kota dan gerimis, kehangatan warga Yogya menjadi obat yang tidak dijual di apotek.
Ketika pulang ke Yogya tidak lengkap rasanya jika tidak ke angkringan. Angkringan di Yogya ibarat bintang di langit. Ada di mana-mana. Setiap angkringan pun punya cerita masing-masing. Tentang kebersahajaan, keramahan dan kesederhanaan.
Salah satu tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu kala 'pulang' ke Yogya adalah menikmati hangatnya segelas kopi di angkringan sekitar Stasiun Tugu.
Ada satu angkringan legendaris yang akan membangkitkan nostalgia Yogya. Angkringan Kopi Joss atau Angkringan Lik Man yang cukup legendaris menjadi tempat nongkrong yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Terletak di Jalan Wongsodirjan, Sosromenduran, Gedong Tengen.
![]() |
Tentu, menu andalannya yakni kopi joss. Varian kopi unik karena bara arang yang menyala langsung dicelupkan dalam segelas kopi dan menimbulkan bunyi joss. Bunyi dari bara tersebut yang membuatnya dikenal dengan nama kopi joss.
Kopi joss boleh saja menjadi menu utama dan menjadi andalan. Namun, jangan sampai lupa untuk wedangan lain yang menghangat badan. Ada teh, susu, hingga wedang jahe yang menggugah selera.
![]() |
Belum lagi aneka camilannya yang harganya murah meriah. Ada nasi kucing, aneka gorengan, sate usus, sate keong hingga sate babat. Sudah rindu Yogya, detikers?
Kalau rindu tak terbendung, yuk gabung saja di acara Pulang Kampung Digital ke Yogyakarta bareng detikcom nanti malam. Sejumlah tokoh Yogyakarta akan menyambut dan menemani perjalanan pulang kampung para sedulur.
Para tokoh tersebut terdiri dari GKR Hayu, Didik Nini Thowok, Gus Miftah, Gundhissos, Kelik Pelipur Lara, Putri Ariani, Anang Batas, Ki Seno Nugroho, Marzuki 'Kill the DJ', dan Pongki Barata. Acara ini akan dipandu oleh MC kocak Yogya, Alit Jabang Bayi.
Sedulur bisa berinteraksi dengan para tokoh di atas melalui live streaming. Biar lebih afdol, sudah ada oleh-oleh khas Yogyakarta yang sudah disiapkan, mulai dari wedang uwuh, geplak salak, bakpia, gatot kering, sampai kain lurik.
Melalui program ini, sedulur Yogya bisa ikut membantu para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang penjualannya menurun dampak dari pandemi virus Corona atau COVID-19.
Sedulur harus memiliki tiket yang akan dipakai untuk membeli oleh-oleh di atas. Tiket bisa dibeli melalui detikevent dengan memilih tujuan pulang kampung, serta jenis tiket yang diinginkan.