Seperti yang diceritakan oleh Ati salah satu penumpang travel gelap. Ati merupakan warga asal Garut yang kerja sebagai perawat di Bekasi. Ia mengaku terpaksa naik travel gelap karena ingin pulang untuk bertemu dengan ibu mertuanya yang sedang sakit.
"Saya dari Bekasi, mau ke Garut. Ibu mertua saya sakit," tuturnya kepada detikcom saat ditanya tujuannya, Kamis (21/5/2020).
Ia mengaku membayar Rp 500 ribu kepada agen dari sopir tersebut. Ia pun dalam mobil bersama dengan tiga orang lainnya, yang tidak saling mengenal.
"Saya bayar Rp 500 ribu ke agen travel, tapi gak ke sopirnya langsung, ada agen," ucapnya.
Seorang petugas mencoba memaksa mobil tersebut untuk diputar balik. Namun, karena alasan manusiawi dan akan diturunkan di perempatan Cileunyi-Rancaekek yang mana jarkanya sejauh 1 kilo meter dari gerbang tol. Maka polisi tidak jadi memutar balikkan mobil tersebut.
"Kasian, karena dia bakal turun di perempatan," tutur salah satu petugas.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kanit Patwal Polresta Bandung, AKP Tahir Muhidin. Ia mengatakan, hingga siang ini telah ditemukan satu travel gelap.
"Kita menemukan lagi satu travel gelap. Di mana para penumpang membayar sekitar Rp.500 ribu," ujar Tahir kepada detikcom, Kamis (21/5/2020).
Selain itu, Tahir mengatakan arus lalu lintas masih cukup landai, tidak terlalu banyak kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Cileunyi.
Tahir menambahkan, petugas sudah memutarbalikkan sekitar 40 kendaraan. Kendaraan tersebut berasal dari luar Bandung Raya di antaranya Jakarta, Karawang serta Bekasi.
"Bisa kami laporkan, hingga siang ini (10.00 WIB) arus lalu lintas masih cukup landai. Kemudian kami telah memutarbalikkan 40 kendaraan," pungkasnya.
(mso/mso)