Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Kasus Corona Total 19.189 Per 20 Mei

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal Kasus Corona Total 19.189 Per 20 Mei

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 16:41 WIB
Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah kembali melaporkan tambahan kasus positif Corona tertinggi dalam satu hari, yaitu sebanyak 693 kasus. Jadi, total kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 19.189 kasus.

"Kasus COVID-19 yang kita dapatkan pada hari ini meningkat 693 orang yang terinfeksi dari pencatatan laboratorium hari ini, sehingga totalnya menjadi 19.189 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Rabu (20/5/2020).

Sementara itu, kasus sembuh meningkat 108 orang sehingga total menjadi 4.575 orang. Kasus meninggal 21 orang sehingga menjadi 1.242 orang. Serta total 391 kabupaten/kota di 34 provinsi yang telah terinfeksi Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuri mengatakan hingga saat ini rantai penularan masih saja terjadi. Karena itu, perlu ada upaya disiplin mengikuti protokol kesehatan.

"Saudara-saudara, rantai penularan di luar masih berlangsung. Oleh karena itu kalau kita perhatikan pada kasus ODP yang sekarang masih kita pantau masih ada 44.703 orang, kasus PDP yang kita pantau 11.705 orang. Ini memberikan gambaran pada kita bahwa upaya melindungi diri masih belum berjalan dengan baik, masih kita lihat banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, mengabaikan tidak menggunakan masker, mengabaikan tidak menjaga jarak, mengabaikan kemudian tidak menghindari kerumunan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto:


Saudara-saudara gugus tugas nasional bersama gugus tugas yang berada di daerah akan konsisten dengan arahan-arahan presiden untuk mengendalikan COVID-19 ini dari 6 arahan tersebut tidak masih melaksanakan dengan sebaik-baiknya, perintah untuk melaksanakan testing, tracing, treatment termasuk isolasi pasien dalam rangka untuk memutuskan sumber penularan. Kemudian penggunaan layanan telemedis yang luas dalam rangka untuk mengurangi kerentanan bagi siapa pun yang masih sehat agar tidak tertular penyakit ini. Kemudian permasalahan yang muncul bukan hanya di bidang kesehatan tapi juga di bidang yang lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan kesatuan informasi yang transparan dan kemudian bisa dipertanggungjawabkan serta mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Juga dilakukan penegakan hukum dalam rangka kepatuhan terhadap disiplin di dalam penyelenggaraan PSBB pada daerah yang menyelenggarakannya atau disiplin menyelenggarakan protokol kesehatan pada daerah yang belum menerapkan PSBB. Disertai dengan kepastian jaminan logistik dalam rangka jaring pengaman sosial yang telah dibangun untuk melindungi seluruh masyarakat. Termasuk stimulus ekonomi yang telah diberikan pemerintah agar tepat sasaran, tepat waktu dan bisa dirasakan keseluruhan oleh masyarakat kita yang terdampak.

Saudara-saudara mari kita pahami kembali hal yang mendasar dari pandemi COVID-19 ini yang pertama bahwa virus ini ada di mana-mana ada di sekitar kita. Tidak lagi harus tergantung dari kasus yang datang dari luar, tetapi sekarang ini sudah akan banyak kita lihat didominasi oleh transmisi di lokal. Ini yang harus dimaknai bahwa kita secara orang per orang harus mampu melindungi diri kita. Kita tidak bisa mengidentifikasi dengan mudah siapa yang sakit di sekitar kita. Oleh karena itu menjaga jarak fisik pada saat ketemu orang, kemudian menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun menggunakan air yang mengalir. Kemudian secara sadar membatasi kegiatan di luar rumah adalah upaya-upaya agar kita tetap berada pada posisi yang sehat dan tidak tertular penyakit ini. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian inilah yang disebut protokol kesehatan Ini akan berlaku untuk semuanya bukan hanya bangsa kita tetapi di seluruh dunia melakukan hal yang sama.

Di dalam sistem secara kelompok maka kita kenal dengan PSBBB. Oleh karena itu pemerintah sampai saat ini belum melakukan relaksasi PSBB, pemerintah sampai saat ini masih berpegang teguh pada protokol kesehatan dan pelaksanaan PSBB. Karena harus fokus melaksanakan in terus menerus. Ditunjang dengan melakukan pemeriksaan yang masif dan melakukan kontak tracing yang lebih agresif lagi, kalau kita ketemukan kasusnya kita isolasi sebaik-baiknya dan kalau ada yang sakit kita obati sebaik-baiknya. Komitmen pemerintah tetap melakukan ini. Indikator keberhasilan kita adalah seberapa banyak kita bisa mengendalikan pertambahan kasus baru yang nantinya juga akan mampu mengendalikan kasus kematian.

Oleh karena itu saudara-saudara sekalian ini yang harus kita lakukan. Tidak ada upaya yang saat ini dijalankan pemerintah untuk mengendurkan atau merelaksasi PSBB. Memang bebar pemerintah saat ini sedang melakukan berbagai macam kajian, skenario yang kemudian akan kita kembangkan dan pasti nanti dilaksanakan apabila kondisi pengendalian penyakitnya sudah bisa dilakukan untuk dilakukan relaksasi untuk bisa dilakukan pengenduran dalam melakukan PSBB. Kami sedang melakukan kajian ini, karena problem dari setiap daerah tidak sama. Oleh karena itu dibutuhkan kajian data yang komprehensif oleh semua pihak dan ini sekarang yang sedang disusun oleh pemerintah. Mohon tidak dimaknai bahwa sekarang sudah dilakukan, karena kalau kemudian relaksasi ini tidak terukur maka yang terjadi adalah penularan-penularan baru akibat ada perasaan merasa sudah tidak perlu pakai masker, merasa sudah tidak perlu lagi menjaga jara, merasa untuk tidak perlu lagi menjaga kerumunan. Jika ini dilakukan maka penularan akan semakin banyak, kasus positif yang kita dapatkan akan semakin banyak, dan ini akan semakin menyulitkan kita.

Oleh keran itu saudara-saudara sekalian mari bersama-sama seperti apa yang telah disampaikan bapak Jusuf Kalla tadi mari bangkit bergotong royong, permasalahan ini bukan permasalahan satu seorang, bukan permasalahan sekelompok orang tetapi permasalahan di muka bumi. Oleh karena itu mari kita kembali untuk membangkitkan semangat gotong royong, semangat kebersamaan, semangat saling membantu, saling melindungi agar pandemi COVID-19 ini bisa kita kendalikan.

Kita sudah mengetahui bahwa organisasi kesehatan dunia pun tidak bisa memastikan sampai kapan pandemi ini akan berlangsung. Kita belum mampu untuk melawan secara langusng karena memeang belum ada vaksin yang bisa diproduksi untuk memunculkan kekebalan pada orang yang belum sakit. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian mari kita melindungi diri kita. Hanya upaya ini yang bisa kita lakukan manakala kita ingin memutus mata rantai penularan ini. s

Saudara-saudara data yang kami dapatkan hari ini jumlah spesimen total yang sudah kita periksa akumulatif adalah 211.883 spesimen. Termasuk di antaranya spesimen yang kita periksa real time PCR ataupun dengan mesin TCM yang sudah kita miliki di berbagai wilayah di Tanah Air ini. Dari jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak itu maka konfirmasi kasus COVID-19 yang kita dapatkan pada hari ini meningkat 693 orang, ada 693 orang yang terinfeksi dari pencatatan laboratorium hari ini, sehingga totalnya menjadi 19.189 orang. Kasus sembuh meningkat 108 orang sehingga total menjadi 4.575 orang. Kasus meninggal 21 orang sehingga menjadi 1.242 orang. Sudah 391 kabupaten kota di 34 provinsi yang terdampak.

Saudara-saudara rantai penularan di luar masih berlangsung. Oleh karena itu kalau kita perhatikan pada kasus ODP yang sekarang masih kita pantau masih ada 44.703 orang, kasus PDP yang kita pantau 11.705 orang, Ini memberikan gambaran pada kita bahwa upaya melindungi diri masih belum berjalan dengan baik, masih kita lihat banyak yang mengabaikan protokol kesehatan, mengabaikan tidak menggunakan masker, mengabaikan tidak menjaga jarak, mengabaikan kemudian tidak menghindari kerumunan. Oleh karena itu kembali kami ingatkan dan harus kita laksanakan yang pertama cuci tangan, ini menjadi sesuatu yang penting dan ini harus menjadi suatu kebiasaan yang baru, cuci tangan dengan sabun menggunakan air yang mengalir setidaknya 20 detik. Kemudian kalau tidak terpaksa tidak keluar rumah, namun apabila terpaksa untuk keluar rumah pakai masker, pakai masker dengan benar. Karena kami melihat masih banyak sekali masker digunakan dengan cara yang tidak benar, hanya ditutup mulutnya saja hidungnya tidak. Oleh karena itu gunakan masker dengan benar dan pastikan setelah keluar rumah ganti masker yang baru.

Dan kemudian biasakan untuk menghindari kerumunan paling tidak kita harus bisa menjaga jarak paling tidak satu meter. Kerumunan ini terjadi akibat ketidakpahaman atau ketidakpedulian untuk menjaga jarak. Oleh karena itu kita haru tetap produktif dalam situasi seperti ini namun aman terhadap COVId. Protokol itulah yang tadi melindungi kita. Saudara-saudara pada situasi sekarang jangan bepergian, tidak perlu bepergian ke mana pun termasuk mudik. Risikonya laur biasa besarnya. Kita tidak pernah tahu siapa yang sakit yang berada di luar. Oleh karena itu mari kita mengambil sikap yang baik berpartisipasi dalam memutuskan rantai penularan COVID-19 dan meyakini informasi yang benar dari akun-akun atau layanan-layanan yang sudah disiapkan pemerintah. Jangan mempercayai berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saudara-saudara hanya ini yang bisa kita lakukan. Lakukan dengan disiplin, lakukan bersama-sama dengan seluruh keluarga kita. Presiden sudah memerintahkan bahwa gugus tugas baik yang di pusat dan di daerah bahkan secara spesifik pemerintah daerah, kepada daerah agar meningkatkan peran gugus tugas sampai tingkat RT, sampai tingkat RW, sampai tingkat kelurahan, desa, nagari untuk bersama-sama membangun sistem yang saling melindungi pada warganya.

Hanya dengan car ini kita bisa melakukan dengan baik upaya pengendalian COVID-19. Saudara-saudara kembali lagi kami ingatkan, mari bangkit, mari bangun kebersamaan, mari bangun rasa solidaritas yang kuat untuk bersama-sama melawan COVID-19 ini. Karena COVID-19 ini tidak masalah sekelompok orang saja, menjadi masalah kita bersama dan hanya kita secara bersama-sama yang mampu menyelesaikannya. Diawali dari diri kita sendiri, diawali dari keluarga kita maka kita akan bisa menyelamatkan bangsa Indonesia. Saudara-saudara yakin kita akan bisa dan pasti kita akan bisa. Sekian dan terimakasih.

Halaman 2 dari 3
(lir/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads