Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 4 Juni mendatang. Anies berharap perpanjangan tersebut jadi yang terakhir sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
Para pekerja mengaku sudah siap apabila diminta untuk kembali bekerja di kantor setelah 4 Juni. Salah satu pekerja, Wilda Nurul Falah, mengaku siap kembali bekerja di kantor karena perusahaannya sudah menerapkan protokol kesehatan selama masa PSBB ini.
"Siap-siap saja, soalnya kan sekarang ini juga di kantor juga punya kelengkapan yang memadai kayak hand sanitizer sudah dipasang di mana-mana, terus udah nerapin social distancing sama ya beberapa plan terburuk juga dari asuransi kesehatan juga sudah cukup memadai, memang agak ketat di kantor saya itu, 'jaga jarak ya', 'jangan salaman dulu ya'," ujar Wilda kepada detikcom, Rabu (20/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Wilda berharap kantornya tidak meminta semua karyawannya bekerja di kantor ketika PSBB dicabut. Menurutnya, perlu ada penyesuaian selama satu minggu pertama ketika PSBB dicabut.
"Ya harus ada pembatasan dulu mungkin dalam seminggu pertama harus adaptasi dulu. Jadi kayak sekarang di kantor saya yang ke kantor itu kurang-lebih paling banyak 40 persen kalau sekarang, mungkin untuk 4 Juni itu member agak ditambah dulu. Bertahap sih," katanya.
Senada dengan Wilda, Romy Syawal juga mengaku sudah siap kembali bekerja di kantor. Romy merasa sangat jenuh karena sudah bekerja di rumah selama tiga bulan.
"Kami siap masuk kantor kalau pelonggaran PSBB sudah benar-benar diumumkan oleh pemerintah. Kita sebetulnya udah jenuh banget di rumah, 3 bulan sudah kita bekerja dari rumah, tapi kalau memang belum ada pelonggaran, mau nggak mau ya tetap kami lakukan (bekerja di rumah)," ucap Romy.
Baca juga: Harapan Anies Baswedan pada PSBB Penghabisan |
Sementara pekerja lainnya, Rendy Setiawan dan Gilang Ratna Anggiyasari, berharap perusahaan tidak memberikan beban kerja berlebih di masa pertama bekerja di kantor ketika PSBB sudah dicabut. Menurut mereka, perlu ada adaptasi kembali setelah sekian lama bekerja di rumah.
"Tentu saya berharap tidak langsung dibebani dengan banyak tugas, perlahan lah. Satu-dua pekan agar semua rileks dulu. Kan kemarin walaupun di rumah, kita tetap kerja, jadi pikiran stres, jenuh, capek juga," kata Rendy.
Sedangkan Ratna juga berharap perusahaan dapat menerapkan protokol kesehatan dengan benar apabila kebijakan PSBB sudah dicabut. Dengan cara itu, kata Ratna, penularan virus COVID-19 dapat dicegah meski orang-orang sudah kembali bekerja di kantor.
"Harapannya perusahaan menerapkan kebijakan yang mendukung penerapan protokol kesehatan dan perlindungan kesehatan bagi karyawan dan juga fleksibilitas jam kerja," ucap Ratna.
Mereka juga berharap transportasi umum tetap melakukan pembatasan dalam mengangkut penumpang apabila PSBB sudah dicabut sehingga penularan COVID-19 dapat dicegah.
Sementara mereka berharap ojek online dapat beroperasi mengangkut penumpang ketika kebijakan PSBB dicabut. Tujuannya, agar tidak terjadi penumpukan di halte atau stasiun.