Menristek: Ventilator-PCR Test Kit Lokal Akan Lebih Murah dari Produk Impor

Menristek: Ventilator-PCR Test Kit Lokal Akan Lebih Murah dari Produk Impor

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 15:29 WIB
Menristek Bambang dorong ilmuwan RI temukan vaksin virus corona COVID-19.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (Foto: Kemenristek)
Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hari ini meluncurkan alat kesehatan (alkes) untuk menangani virus Corona (COVID-19) yang diproduksi oleh anak Indonesia. Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan harga alkes buatan dalam negeri itu akan lebih murah dari produk impor.

"Diperkirakan baik ventilator ataupun rapid test kit atau PCR test kit, harga jual atau harga nantinya kami perkirakan masih lebih murah dari produk impor setara, yang setara itu artinya yang kualitasnya kira-kira sama," kata Bambang dalam telekonfensi kepada wartawan, Rabu (20/5/2020).

Bambang mengatakan harga alat kesehatan yang berkaitan dengan COVID-19 memang cukup mahal selama masa pandemi. Hal itulah yang kemudian memotivasi para inovator di Indonesia untuk menciptakan alat kesehatan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kondisi pandemi ini otomatis harga alat-alat kesehatan yang vital seperti ventilator alat tes, pasti mahal secara global. Kenapa? Karena meningkatnya aktivitas yang luar biasa di berbagai belahan dunia. Inilah yang memotivasi para peneliti dan inovator dalam negeri untuk kemudian memproduksi sendiri sehingga kita tidak tersandera dengan harga yang luar biasa tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang mengapresiasi para peneliti yang dapat mengembangkan inovasi di bidang kesehatan. Dia juga mengapresiasi mitra di bidang industri yang turut berkontribusi menghasilkan alat Kesehatan yang lebih murah.

ADVERTISEMENT

"Kita juga apresiasi mitra industri juga bisa melakukan proses produksi dengan pendekatan yang cukup efisien meskipun mereka sebenarnya bukan pelaku di bidang industrial kesehatan misalkan, karena mereka mungkin ada di bidang lain tapi dengan menggunakan teknologi yang mereka pahami akhirnya mereka bisa menghasilkan barang yang lebih murah," ucap Bambang.

Sementara itu, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan harga produk inovasi terkait COVID-19 lebih murah dari produk impor. Dia mencontohkan alat rapid tes kit yang dikembangkan BPPT diperkirakan bernilai di bawah Rp 100.000.

"Jadi untuk rapid tes ini, kalau kita lihat dalam harga pasar sekarang kalau produk-produk impor itu saya kira sangat jauh dibandingkan dengan harga yang kami gunakan untuk mengembangkan 50 ribu rapid tes kit bersama-sama, ini bisa diperkirakan sekitar di bawah 100 ribu," ujar Hammam.

"Dan untuk PCR test kit yang kita kembangkan bersama-sama dengan Gerakan Indonesia Pasti Bisa dan Biofarma itu kita bisa perkirakan harganya sedikit di atas 100 ribu. Sehingga kalau dibandingkan kalau kita dengar di media ya itu harga PCR test kit itu di rumah sakit banyak yang harganya sudah banyak di atas Rp 1 juta. Jadi cukup signifikan bila dibandingkan dengan tes kit produksi lokal Indonesia," sambungnya.

Selain itu, Ketua Konsorsium Riset Inovasi COVID-19 Ali Ghufron mengatakan harga Ventilator impor dapat mencapai harga Rp 1 miliar. Sementara, Ventilator dalam negeri memiliki harga lebih murah, yaitu Rp 400 juta.

"Ventilator yang ICU, itu kalau kita beli impor itu bisa Rp 1 miliar lebih. Kalau sekarang kita nemu dari produsennya di Indonesia bisa Rp 400 jutaan," tutur Ali.

Seperti diketahui, Indonesia telah membuat inovasi produk riset untuk penanganan COVID-19, yaitu:

1. PCR Test Kit COVID-19
2. Rapid Diagnostics Test IgG/IgM COVID-19
3. Emergency Ventilator #BPPT3S - VENT-I
4. Imunomodulator Herbal Asli Indonesia
5. Plasma Convalesence
6. Mobile Lab BSL-2
7. Sistem AI untuk Deteksi COVID-19
8. Medical Assistant Robot Raisa - Autonomous UVC Mobile Robot
9. Powered Air Purifying Respirator

Halaman 2 dari 2
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads