Seorang sekuriti di Universitas Andi Djemma (Unanda) Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aswadi (44) dikeroyok sejumlah mahasiswa karena mencabut spanduk tuntutan mahasiswa. Akibatnya Aswadi mengalami luka-luka.
"Tadi malam korban datang melapor," ujar Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas kepada detikcom, Rabu (20/5/2020).
Menurut Alfian, insiden itu dipicu karena korban mencabut spanduk unjuk rasa mahasiswa yang menuntut rektor atau pihak kampus memberikan fasilitas kuliah online. Spanduk tersebut sebelumnya dipasang di area kampus Unanda, Jl Puang Haji Daud, sekitar pukul 08.00 Wita, pada Selasa (19/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban yang merupakan sekuriti kampus D Unanda mencabut sebuah spanduk yang berisikan tuntutan mahasiswa terkait proses perkuliahan yang dipasang di sekitar rektorat Unanda," ujar Alfian.
"Kemudian korban menyimpan spanduk tersebut di rumahnya yang letaknya di dalam Kompleks Kampus D Unanda untuk diamankan," sambung Alfian.
Lalu pada malam harinya atau sekitar pukul 19.00 Wita, sejumlah mahasiswa datang ke rumah korban untuk meminta spanduk tersebut. Selanjutnya, korban pun diminta mahasiswa agar ikut ke rumah Wakil Dekan Fakultas Teknik.
Menurut Alfian, korban diminta mahasiswa memberikan penjelasan soal aksi korban yang mencabut spanduk demo mahasiswa. Setelah memberikan penjelasan, korban kemudian hendak diantar pulang ke rumahnya oleh sang Wakil Dekan, namun tiba-tiba korban dianiaya sejumlah mahasiswa.
"Korban diantar pulang oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik Unanda, namun beberapa menit setelah tiba di Kampus D Unanda, pelaku berteman datang dan langsung melakukan pengeroyokan serta mengancam korban untuk ditikam," terang Alfian.
Akibat penganiayaan ini, sang sekuriti mengalami memar. "luka memar pada bagian pipi sebelah kiri," katanya.
Kini polisi tengah memburu pelaku. Identitas sejumlah mahasiswa yang diduga sebagai pelaku telah dikantongi polisi.
(nvl/nvl)