.webp)
Penyidik KPK menuntaskan berkas perkara Bupati Solok Selatan nonaktif, Muzni Zakaria. Tersangka kasus dugaan suap pembangunan Masjid Agung Solok Selatan dan Jembatan Ambayan ini segera disidang.
"Setelah berkas dinyatakan lengkap, hari ini (19/5/2020) penyidik KPK melaksanakan tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti) dari penyidik KPK kepada JPU KPK untuk tersangka/terdakwa Muzni Zakaria (Bupati Solok Selatan) dalam dugaan suap pembangunan Masjid Agung Solok Selatan dan Jembatan Ambayan di Kabupaten Solok Selatan," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
Ali mengatakan tim JPU KPK memiliki waktu 14 hari kerja untuk menyusun surat dakwaan untuk segera melimpahkan ke pengadilan. Muzni bakal diadili di Pengadilan Tipikor Padang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persidangan di agendakan berlangsung di PN Tipikor Padang," sebutnya.
Ali mengatakan kini masa penahanan Muzni Zakaria diperpanjang 20 hari ke depan. Selama proses penyidikan, KPK telah memeriksa 42 saksi dari berbagai unsur.
Muzni Zakaria ditetapkan sebagai tersangka bersama Muhammad Yamin Kahar. Muzni diduga menerima suap Rp 460 juta untuk proyek pembangunan jembatan Ambayan. KPK juga mengatakan ada dugaan aliran suap Rp 315 juta terkait proyek Masjid Agung Solok Selatan yang diberikan Yamin kepada bawahan Muzni.
Suap itu diduga diberikan atas permintaan Muzni kepada Yamin. Muzni diduga memerintahkan bawahannya agar memenangkan perusahaan yang digunakan Yamin selaku kontraktor.
"Dalam proses penyelidikan di KPK, MZ (Muzni Zakaria) telah menitipkan atau menyerahkan Rp 440 juta pada KPK," ucap Basaria Pandjaitan saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua KPK dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (7/5/2019).
