Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan data terkait kasus Corona di Ibu Kota. Anies menyebutkan ada keseriusan warga DKI menangkis penularan COVID-19 dengan cara berdiam di rumah.
Pernyataan Anies itu dijabarkan dalam konferensi pers di Balaikota, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Anies awalnya menjelaskan terkait penanganan Corona oleh Pemprov DKI sejak Maret lalu.
"Pertama begitu ada masalah covid pertengahan Maret kita ambil langkah menutup sekolah belajar di rumah, menganjurkan kerja di rumah, tutup tempat hiburan, kegiatan umum. Apa yang terjadi? Dari data yang dikumpulkan, mereka menggunakan data berbasis pergerakan HP menunjukkan bahwa mulai awal pertengahan Maret terjadi peningkatan orang yang berada di rumah saja. Di Jakarta 60 persen berada di rumah aja," kata Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menuturkan, angka itu menunjukkan adanya lonjakan sebanyak 20 persen dari sebelumnya. Dari data tersebut, Anies mengklaim Jakarta merupakan provinsi di Jawa yang paling tinggi terkait persentase orang yang berada di rumah.
"Angka ini melonjak dari 40 persen menjadi 60 persen, di antara provinsi di Jawa, lompatan di Jakarta paling tinggi, artinya ada keseriusan warga di DKI untuk menangkis penularan dengan cara berada di rumah," ujarnya.
"Ini adalah satu kerja kolektif yang nanti kita lihat dampaknya," ujar Anies.
Anies kemudian menunjukkan kurva soal penurunan kasus Corona di Jakarta yang berkorelasi dengan persentase orang berada di rumah selama periode Maret. Merujuk pada data, Anies menyebut, semakin banyak orang berada di rumah, maka semakin sedikit kasus baru yang muncul.
"Warna biru ketika jumlah yang di rumah meningkat maka kita bisa prediksi dua minggu kemudian kasusnya akan menurun, kalau orang berada di luar makin banyak, maka kita bisa prediksikan dua minggu kemudian kasusnya akan meningkat. Jadi makin banyak orang berada di rumah makin kecil penularan, sebaliknya makin banyak di luar rumah maka makin tinggi penularan," jelas Anies.
"Maret meningkat 60 persen dua minggu kemudian pelan-pelan laporan kasus Jakarta menurun, penurunan ini terjadi karena kita meningkat berada di rumah," sambung dia.
(idn/dhn)