Corona Menyebar Cepat di Hutan Amazon, Brasil Evakuasi Pasien Pakai Pesawat

Corona Menyebar Cepat di Hutan Amazon, Brasil Evakuasi Pasien Pakai Pesawat

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 10:10 WIB
Kepala suku Kokama di kawasan Amazon, Brasil, yakni Messias Kokama meninggal dunia akibat infeksi virus Corona (COVID-19).
Foto: AP/Edmar Barros
Manaus -

Virus Corona (COVID-19) menyebar dengan begitu cepat di wilayah suku pedalaman hutan hujan Amazon, Brasil. Para dokter pun mengevakuasi pasien COVID-19 yang kritis dengan pesawat satu-satunya yang dipakai sebagai unit perawatan intensif.

"Jumlah pasien COVID-19 telah meningkat banyak. Kami menerbangkan lebih banyak pesawat (ke atas sungai); ini adalah kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hidup mereka," kata Edson Santos Rodrigues, seorang dokter anak yang bekerja di pesawat medevac untuk negara bagian Amazon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edson mengatakan bahwa proses evakuasi penduduk asli yang positif Corona terkadang bisa terlambat. Hal ini lantaran pesawat tak bisa mendarat karena keterbatasan penerangan di lapangan pendaratan.

ADVERTISEMENT

"Kadang-kadang kita tidak sampai di sana tepat waktu, karena kita tidak bisa mendarat di malam hari di lapangan terbang terpencil yang tidak memiliki lampu," katanya.

Edosn baru saja kembali ke kota Manaus dengan membawa seorang pria berusia 26 tahun dari suku Tikuna, yang bernapas dibantu tabung oksigen di pesawat. Manaus, ibu kota Amazonas, memiliki beberapa unit perawatan intensif satu-satunya di wilayah ini.

Simak juga video Update Global: Kematian Akibat Virus Corona Capai 300 Ribu Lebih:

Layanan kesehatan pemerintah Brasil, Sesai melaporkan pada hari Senin (18/5/2020) bahwa sudah ada 23 penduduk asli yang meninggal karena COVID-19. Para korban umumnya berada di wilayah suku pedalaman yang terpencil. Sebanyak 11 orang di antaranya berada di hulu sungai Amazon yang berbatasan dengan Kolombia dan Peru.

Organisasi payung kesukuan utama Brasil (APIB) menghitung kasus-kasus Corona yang menjangkiti penduduk asli yang telah bermigrasi ke daerah perkotaan dan yang tidak dirawat oleh Sesai. Pada hari Senin (18/5) mereka melaporkan kenaikan korban tewas dengan 103 kematian yang terkonfirmasi, naik dari 18 orang pada 3 April.

Sementara itu, dokter medevac lainnya, Daniel Siqueira melaporkan bahwa seorang pasien berusia 78 tahun yang mengalami gejala parah dan menggunakan ventilator, meninggal dalam penerbangan dari Sao Gabriel da Cachoeira, kota yang sebagian besar dihuni penduduk asli di Amazon.

"Kota harus mengisolasi diri dan menghentikan virus menyebar di kawasan desa adat atau banyak lagi yang akan mati," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads