Indonesia Terserah dan Janji Pemerintah Tak Mau Bikin Dokter Kecewa

Round-up

Indonesia Terserah dan Janji Pemerintah Tak Mau Bikin Dokter Kecewa

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 06:37 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo (Dok. BNPB)
Foto: Kepala BNPB Doni Monardo (Dok. BNPB)
Jakarta -

Tagar 'Indonesia Terserah' sempat ramai dibahas netizen tanah air, bahkan masuk Google trend. #IndonesiaTerserah tak lain bukan merupakan bentuk kekecewaan masyarakat yang kecewa akan penanganan COVID-19 di negeri ini.

#IndonesiaTerserah muncul tak lama setelah terungkapnya keramaian calon penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu. Banyak yang menilai potret tersebut seperti menafikan physical distancing yang terus digaungkan pemerintah demi memutus rantai penyebaran COVID-19.

Netizen yang mengaku terus berdiam diri di rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menganggap #IndonesiaTerserah juga terkesan tak menghargai perjuangan tenaga medis yang terus menerus menangani pasien virus SARS-CoV-2 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk protes #IndonesiaTerserah ini juga disuarakan melalui video-video yang berseliweran di lini masa maupun aplikasi perpesanan populer WhatsApp. Salah satu video menampilkan tenaga medis lengkap dengan alat pelindung diri (APD) yang bertuliskan #IndonesiaTerserah di bagian belakangnya.

Usai rapat terbatas secara virtual, Senin (18/5/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merespons tagar ini. Disampaikan langsung sang komandan yakni Doni Monardo, Gugus Tugas menyatakan tak ingin mengecewakan para dokter.

ADVERTISEMENT

Simak juga video Miris dengan Kondisi saat Ini, Netizen: #TerserahIndonesia:

Doni Monardo menyampaikan pesan pengingat kepada masyarakat agar bisa menjadi garda terdepan dalam rangka memutus rantai penyakit COVID-19.

"Kemudian untuk video Indonesia Terserah, kami jelaskan bahwa kita sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa, sejak awal kami selalu mengedepankan bahwa ujung tombak kita adalah masyarakat," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

"Kalau seandainya masyarakat ada yang terpapar lantas sakit dirawat di rumah sakit, apalagi dengan jumlah yang banyak dan tempat perawatannya penuh, maka yang sangat repot adalah tenaga dokter, termasuk perawat," katanya.

Doni Monardo mengatakan, sejak awal pemerintah sudah membahas perlindungan para tenaga medis, dari perawat hingga dokter, agar tidak kelelahan selama masa penanganan COVID-19 ini. Dia menyebutkan jumlah dokter di Indonesia termasuk sedikit dibanding negara-negara lain.

"Jumlah dokter kita termasuk yang paling sedikit di berbagai negara, total dokter kita kurang dari 200 ribu orang, dokter paru 1.976 orang, artinya satu orang dokter paru harus layani sekitar 245 ribu warga negara Indonesia sehingga apabila kita kehilangan dokter maka ini kerugian yang sangat besar buat bangsa kita," jelas dia.

Kepala BNPB itu mengimbau masyarakat bekerja sama dalam pencegahan penularan virus Corona. Dia menekankan untuk menjalankan seluruh ketentuan protokol kesehatan dan ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang kedaruratan kesehatan.

"Sekali lagi mari kita bekerja sama saling mengingatkan mencegah dan hindari jangan sampai kita menjadi sakit," ujar Doni.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads