Tersebar surat edaran Perkumpulan Pedagang Pasar Baru Trade Center (P3BTC) bahwa pedagang akan membuka usahanya kembali, Rabu (20/5/2020) mendatang.
Surat edaran itu tersebar di sejumlah media sosial (medsos) WhatsApp Group (WAG) di Kota Bandung, Senin (18/5/2020).
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Iwan Suhermawan membantah menerbitkan, surat edaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak benar. Surat edaran sampah itu mah mau cari panggung di tengah pendemi COVID-19, memang hak mereka apa membuka Pasar Baru, memang bisa gitu buka Pasar Baru punya kuncinya gitu, bisa jalankan eskalator gitu, memang kalau aliran mau gitu bertanggungjawab, itu bukan dari himpunan pedagang itu mengatasnamakan hanya sekumpulan pedagang yang mengatasnamakan, tapi itu mah hak mereka, cuma prihatin aja dalam kondisi seperti ini," kata Iwan via sambungan telepon, Senin (18/5/2020).
Meski demikian, Iwan mengungkapkan, para pedagang Pasar Baru ingin segera berjualan. Hanya saja masih menunggu keputusan Wali Kota Bandung Oded M Danial.
"Disdagin akan menyikapi pengumuman PSBB tidak diperpanjang baik Jabar atau Kota Bandung, kita menunggu pengumuman resmi jadi kita tidak ingin berandai andai," ungkapnya.
Iwan berujar, Pasar Baru saat ini yang buka hanya penjual sembako yang berada di lantai dasar 1 dan lantai 2.
"Intinya kita menginginkan dibuka tapi ada jaminan pemerintah seperti misal protokol kesehatan COVID-19 baik untuk pedagang ataupun pengunjung jadi pada prinsipnya kami pedagang pasar baru menunggu keputusan resmi dalam hal pembukaan pasar baru dari pemerintah kota dan PD Pasar," ujarnya.
Bila Pasar Baru dibuka tanpa ada izin pemerintah, pihaknya tidak bisa memberikan jaminan 100 persen untuk meminimalisir kerumunan.
"Saya sih tidak bisa memberikan jaminan 100 persen bisa. Ya namanya di pasar pasti ada kerumunan, terjadi transaksi, terjadi antrian pasti terjadi seperti itu, cuma setidak tidaknya kita para pedagang menyadari diri minimal untuk diri sendiri lalu membatasi kerumunan mengingatkan pengujung atau yang belanja," tuturnya.
Iwan menambahkan, untuk masalah COVID-19 tidak ada yang terlatih untuk menanganinya karena wabah ini baru pertama kali terjadi.
"Kitakan belum terlatih untuk kondisi seperti itu, jangankan pedagang aparat juga belum terlatih menyikapi seperti ini tapi kita akan berupaya sebaik mungkin untuk meminimalisir ikut mencegah penularan COVID-19 dengan menjaga jarak, menjaga kebersihan, sering cuci tangan, menyediakan hand sanitizer dan membuat peringatan peringatan spanduk di pintu masuk itu dari ikhtiar kita lah. Jangan ada kluster baru, kita juga takut tapi da butuh," pungkasnya.
Tonton video Hasil Rapid Test di Pasar Purwakarta, 1 Orang Reaktif:
(wip/mud)