Tujuh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kabur dari sebuah penjara kecil di Suriah bagian timur laut. Empat militan berhasil ditangkap kembali dan tiga lainnya masih dalam pengejaran.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (18/5/2020), informasi itu disampaikan media nasional Suriah, SANA News Agency dan seorang juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Mervan Qamishlo.
Militan-militan itu kabur dari sebuah penjara di pinggiran kota Al-Hol, pada Minggu (17/5). Kota Al-Hol juga menjadi lokasi kamp-kamp yang menampung puluhan ribu istri, janda dan anak militan ISIS. Penjara itu diketahui terpisah dengan kamp yang menampung para istri dan anak militan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Kurdi yang menguasai wilayah itu, diketahui mengelola puluhan fasilitas penahanan yang tersebar di wilayah Suriah bagian timur laut. Sekitar 10 ribu militan ISIS ditahan di fasilitas-fasilitas itu, dengan 2 ribu di antaranya merupakan militan asing yang negaranya menolak untuk memulangkan mereka.
Qamishlo menyatakan bahwa SDF berhasil menangkap kembali empat militan ISIS yang kabur. Operasi pencarian dan pengejaran terhadap tiga militan lainnya masih berlangsung. Tidak disebut lebih lanjut asal kewarganegaraan para militan yang kabur.
Awal bulan ini, sejumlah militan ISIS yang dipenjara memicu kerusuhan dan mengambil alih kendali sebuah penjara di Hassakeh, Suriah selama beberapa jam. Otoritas Kurdi berhasil mengakhiri kerusuhan itu setelah melakukan negosiasi.
Baca juga: ISIS Gerilya di Tengah Pandemi Corona |
Pada akhir Maret lalu, kerusuhan terjadi di penjara yang sama di Hassakeh selama dua hari. Empat militan ISIS berhasil kabur dari penjara itu, namun mereka berhasil ditangkap kembali sehari setelahnya.
Militan-militan ISIS meningkatkan serangan di wilayah Suriah dan Irak dalam beberapa pekan terakhir, saat kedua negara sibuk memerangi pandemi virus Corona.
Tonton juga video Pemerintah Tolak ISIS Eks WNI, Mantan Napiter: Sudah Tepat:
(nvc/ita)