Iskandar Waworuntu Ingatkan soal Kemuliaan Pangan Lewat Permakultur

Iskandar Waworuntu Ingatkan soal Kemuliaan Pangan Lewat Permakultur

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Senin, 18 Mei 2020 12:43 WIB
Mola
Foto: Dok. Mola TV
Jakarta -

Ketersediaan pangan merupakan isu global yang terus-menerus menjadi bahan kajian sekaligus perdebatan di kalangan ahli maupun pengampu kebijakan. Tak heran sumber krisis kemanusiaan seringkali dikaitkan dengan makanan.

Menurut Pendiri Bumi Langit Institut, Iskandar Waworuntu makanan itu kini sudah tidak lagi menjadi sesuatu yang memuliakan hidup, mungkin hanya menyenangkan secara emosional di lidah, di perut, tapi secara substansi itu tidak membawa keberkahan.

"Karena secara saintifik sudah dibuktikan bahwa yang namanya makanan itu amat terkait dengan perilaku dan psikologi. Jadi kalau asal-usul makanannya tidak karuan, outcome dalam hidup pun cenderung nggak karuan," ujar Iskandar dalam tayangan Mola TV.

Oleh karena itu, pendekatan permakultur yang diterapkannya dalam Bumi Langit Institut lebih banyak menciptakan hutan pangan daripada hutan monokultur. Sebab hal ini terkait dengan kedaulatan pangan.

"Kedaulatan pangan itu justru bisa kita dapatkan dengan adanya keberagaman. Kalau hanya bergantung ke satu jenis tanaman, cenderung dikuasai pasar oleh komoditi, sehingga kita semakin hari semakin tidak mempunyai keberdayaan," jelasnya,

"Jadi kalau kita ngomong tentang landscape (pertanian) ini kelihatannya seperti semrawut, tapi ini disebut tanaman yang bisa dimakan, dan ini perawatannya hampir semua tidak ada, dilepas begitu saja," ungkapnya.

Sebagai informasi, permakultur di Indonesia adalah sebuah sistem pertanian yang tak cuma memperhatikan sisi organik yang sehat tapi juga pendekatan sosial yang lebih manusiawi. Sebab pangan adalah bagian paling mendasar dalam kehidupan yang menentukan perilaku manusia.

Bagi Iskandar yang juga seorang seniman teater ini, bertani adalah cara hidup yang melibatkan semua aspek kehidupan. Penasaran dari mana datangnya inspirasi bertani iskandar? Anda bisa menyaksikannya di acara Blusukan Butet Kartaredjasa: Food Philosophy.

Tayangan tersebut dapat dilihat melalui paket Corona Care Mola TV. Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat untuk turut peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan untuk membantu pemerintah melawan wabah virus COVID-19 di Indonesia.

Program ini dapat disaksikan juga dengan memberikan sumbangan yang beragam mulai dari Rp 0 (atau sekadar doa) hingga Rp 5 juta. Setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV nantinya dan disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan wabah virus Corona

Simak juga video Deflasi Bahan Pangan, Jokowi: Daya Beli Masyarakat Menurun:

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.