Kawasan Pasar Tanah Abang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, seharusnya tutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun para pedagang tidak kehabisan akan untuk mengakali. Mereka menggelar lapak di trotoar Tanah Abang.
"(Berdagang) di Blok G, di trotoar. Jadi pasar tutup semua, jadi pada dagang di trotoar. Di depan Blok G dan Blok F tepatnya di bawah Jembatan CTA, Jalan Kebon Jati. Itu yang rame hari ini," ucap Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu, saat dihubungi Minggu (17/5/2020).
Yassin menyebut, pedagang kaki lima (PKL), mulai berdagang sejak beberapa hari lalu. Pedagang mulai membuka lapak sekitar pukul 08.30 WIB sampai 13.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembelinya nggak begitu banyak. Banyak pedagang, karyawan, dan tukang angkat barang," kata Yassin.
Menurut Yassin, Satpol PP sudah mulai menertibkan. Namun, terjadi aksi kucing-kucingan antara petugas dan pedagang. Pedagang akan kembali saat petugas sudah lengah atau tidak berjaga di lokasi.
"Kan banyak yang curi-curi. Pedagang di dalam karena tidak boleh mereka ke luar. Kan sebelumnya dagang di toko ditutup," ucap Yassin.
"Ada yang koordinir (pedagang), pedagang lebih banyak daripada anggota (Satpol PP). Ya sudahlah, tetap kita pelan-pelan," kata Yassin
Tonton juga 'Video Pria Tergeletak Tak Ditolong Warga di Tanah Abang':
Pemerintah daerah akan memperkuat penjagaan karena jumlah pedagang yang terlalu banyak. Namun, mereka akan mengedepanjan persusif untuk meminta pedagang mengangkut lapaknya.
"Tetap persuasif, tapi besok akan dilakukan penguatan. Penambangan jumlah personel. Tadi, ini jumlah pedagang banyak karena minggu besok berkurang," kata Yassin.
Selain oleh personel Satpol PP, penjagaan akan dibantu oleh personel Polri dan TNI. Yassin belum menyebut berapa jumlah personel yang berjaga.
"Belum tahu (jumlah personel besok). Kecamatan aja 60 orang. (Akan dibantu) tingkat kota dan provinsi. Untuk besok, minta bantuan backup (Polri dan TNI) lah," kata Yassin.