Ular Piton Bermunculan di Perkampungan Klaten, Sudah 5 Ekor Ditangkap

Ular Piton Bermunculan di Perkampungan Klaten, Sudah 5 Ekor Ditangkap

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 17 Mei 2020 12:19 WIB
Salah satu ular yang berhasil ditangkap warga di Klaten
Salah satu ular yang berhasil ditangkap warga di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Ular jenis piton berkeliaran di tegalan dan perkampungan penduduk di Desa Bono dan Pomah di Kecamatan Tulung, Klaten. Hingga saat ini sudah 5 ekor ukuran besar yang berhasil ditangkap warga.

"Yang sudah tertangkap sudah 5 ekor. Yang terakhir saya tangkap 3 hari lalu di perempatan jalan kampung," ungkap Bibit (35) warga Dusun Ngaliyan, Desa Bono, Kecamatan Tulung, kepada detikcom di rumahnya, Minggu (17/5/2020).

Namun Bibit mengatakan, ular piton sepanjang 2,5 meter yang ditangkapnya tiga hari lalu, Jumat (15/5) lepas dari kandang. Kini tinggal satu ekor yang masih di kandang, yakni ular sepanjang 3 meter yang ditangkap bulan lalu.

"Saya masih punya satu ekor. Tapi di dusun lain di Randusari, Pomah dan Tanjung juga ada yang nangkap," lanjut Bibit.

Ular jenis piton itu, sambung Bibit, sering ditemukan di kampungnya dan kampung sekitar. Berkeliaran di tegalan dan melintas jalan.

"cuma ke utara dan selatan tegalan (ladang) itu berkeliarannya, warga sudah biasa. Kalau sungai ada tapi jauh," lanjut Bibit.

Pantauan detikcom Dusun Ngaliyan, Desa Bono, berada di tengah ladang. Di selatan ada Dusun Pomah dan Randusari di barat dengan jarak sekitar 300 meter.

Kades Bono, Bakdiyono mengungkapkan ular piton ditemukan warga Dusun Ngaliyan saat ronda malam. Ular melintas di jalan dan dibawa warga. "Jadi saat warga jaga malam menemukan ular melintas. Sekarang di rumah warga," jelas Bakdiyono kepada detikcom.

Di Dusun Tanjung, Desa Pomah, dua ekor ular piton ditangkap Sugiyanto. Dua ekor piton dengan panjang sekitar 3 meter itu masih dipelihara.

"Kami pelihara di kandang dan makanannya tikus. Masih ada satu belum tertangkap," kata Utami, istri Sugiyanto pada detikcom.

Menurut Utami, dua ekor piton itu ditangkap bulan lalu di tegalan dekat sungai oleh suaminya dan beberapa warga. Diduga karena sungai mengering, ular mulai naik. "Sungainya mulai kering. Jadi cari makan ke tegalan jika malam hari," imbuh Utami.

Menurut Abdul, warga lain jenis ular piton memang sejak lama ada di daerahnya dan ditemukan. Namun tidak sesering tahun ini ditemukan.

"Padahal sungai cuma kecil tetapi cukup dalam. Dulu ya sudah ada, tapi tidak sebanyak ini ditemukan," sambung Abdul.

Tonton juga video 'Heboh Cacing-cacing Keluar dari Tanah di Jawa Tengah, Ada Apa?':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads