Seleksi calon rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah sampai pada tahap akhir. Prof Solehuddin terpilih menjadi rektor periode 2020-2025.
Prof Sholehuddin menjadi rektor terpilih dengan sistem e-voting 22 suara dari total 29 suara yang ada. Kemudian diikuti Prof Bunyamin Maftuh dengan 7 suara dan Prof Didi Sukyadi dengan nol suara. Pemilihan dilangsungkan di Gedung Ahmad Sanusi UPI dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Diketahui dalam ketentuan Majelis Wali Amanat (MWA) menyatakan semua anggota MWA memiliki hak suara yang sama kecuali Rektor UPI Asep Kadarohman yang tidak memiliki hak suara. Sementara itu anggota MWA dari unsur Menteri mempunyai 35 persen hak suara atau 10 suara dan anggota lain secara bersama-sama memiliki 65 persen suara atau 19 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unsur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dihadiri oleh Muhammad Sofwan Effendi, Direktur Sumber Daya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sofwan mendapat tugas mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadim Makarim," kata Ketua MWA Agum Gumelar dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (17/5/2020).
Sebelumnya, ketiga calon rektor melakukan penyampaian visi misi, strategi dan program yang dikembangkan oleh masing-masing rektor. Kemudian sidang pleno dilanjutkan dengan pemilihan melalui e-voting oleh jajaran MWA UPI.
Rektor terpilih, M Sholehuddin berkarir di UPI dengan sejumlah pengalaman kepemimpinan yang pernah dijabat pada berbagai unit kerja akademik diantaranya Sekretaris Program Studi, Ketua Program Studi, Wakil Direktur Bidang Akademik Sekolah Pascasarjana UPI, Sekretaris Eksekutif UPI, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak civitas akademika UPI bekerjasama sama membangun UPI. "Tantangan UPI semakin berat dan tidak bisa diselesaikan oleh Rektor sendirian. Ini suatu amanah dan tentunya beban yang amat berat. Bagaimana kita membangun UPI bekerjasama tidak mungkin bekerja sendiri," pungkasnya.
(mud/mud)