Wanti-wanti Anies Minta Warga Jangan Sepelekan Virus Corona!

Wanti-wanti Anies Minta Warga Jangan Sepelekan Virus Corona!

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 17 Mei 2020 02:31 WIB
Ilustrasi Corona
Foto: Ilustrasi virus Corona. (dok iStock)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh masyarakat, khususnya warga Jakarta tidak menyepelekan pandemi virus Corona (COVID-19). This is more dangerous!.

Pesan tersebut disampaikan Anies dalam dialog dengan Ben Soebiakto di acara Live Stream Fest Vol 3, pada Sabtu (16/5/2020).

"Di Jabodetabek lebih dari 25 juta orang jadi pengendaliannya harus dengan kesadaran, apakah kita mau tetap berada di rumah berbulan-bulan ke depan atau pengen cepet selesai di rumahnya, pengen kembali normal. Kalau pengen cepet kembali normal, maka kita disiplinkan beberapa waktu lagi," ungkap Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anies, ada kemajuan di Jakarta terkait virus Corona ini. Saat ini, jumlah pasien sudah mulai berkurang. Menurut Anies, peran warga yang disiplin dengan berada di rumah cukup besar.

"Di rumah sakit-rumah sakit teman-teman juga merasakan bebannya jauh lebih berkurang dibandingkan Bulan April, misalnya. Artinya tanda-tandanya cukup baik. Saya harus sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang memilih disiplin di rumah. Anda kontributor yang menyelamatkan Jakarta dan Jabodetabek. Anda yang bekerja membuat situasi ini menjadi baik," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Anies pun mengimbau bagi warga yang masih kerap keluar dari rumah untuk menyadari bahayanya penularan virus Corona. Kelompok warga yang masih kerap keluar rumah bukan untuk tujuan penting disebutnya bisa menjadi faktor yang membuat adanya gelombang kedua wabah Corona.

"Dan bagi yang masih berada di luar, Anda sebaiknya segera menjadi bagian yang menyelamatkan kita karena yang berada di luar Anda berpotensi membuat ini menjadi gelombang yang kedua. 80% orang tanpa gejala, dan ini yang bahaya dari Corona ini," kata Anies.

"Saya makanya selalu bilang hati-hati dengan kasus seperti COVID, jangan pernah bilang 'case fatality rate-nya cuma 3 persen, yang meninggal cuma 3 persen atau 5 persen, dont worry it will be fine, kanker, jantung meninggalnya lebih banyak'. Ini cara pemikiran yang keliru," tambahnya.

Menurut Anies, tingkat fatalitas kasus atau angka kematian yang rendah akan virus justru lebih bahaya. Dia memberikan analogi akan penyebaran COVID-19.

"Justru karena case fataltity rate-nya rendah maka penularan lebih besar. Kalau case fatality rate nya 50% lalu yang 50% meninggal maka yang 5o% nya di rumah sakit. Yang sakit berat nggak ke mana-mana, nggak nyebar," ucap Anies.

Sementara untuk virus Corona, kelompok yang tanpa gejala lebih besar dibanding yang merasakan sakit. Sehingga penularan lebih banyak. Ini yang menurut Anies jauh lebih berbahaya.

"Yang sakit 20%, yang meninggal 3%, yang 80% tanpa gejala. Ini lah berbahayanya sebuah wabah, terbalik cara berpikirnya. This is more dangerous," sebutnya.

"Tapi ini orang tanpa gejala pergi ke mana-mana, tanpa prasangka membawa virus makanya kuncinya disiplin berada di rumah dan pakai masker," imbuh Anies.

Halaman 2 dari 2
(aan/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads