Seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di kebon binatang (Bonbin) Kasang Kulim di Kabupaten Kampar, Riau, mendadak mati di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Hasil nekropsi (bedah bangkai) gajah ini mati karena infeksi radang pernapasan.
"Gajah jantan ini ditemukan mati pada 13 Mei 2020 lalu yang dilaporkan pihak pengelola ke kita," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020).
Haryono menjelaskan kronologi kematian gajah yang sudah dititipkan di Bonbin Kasang Kulim sejak tahun 1993 silam. Pada Selasa (12/5) petang, gajah yang diberi nama Febri itu terlihat oleh pawang masih dalam kondisi sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada Selasa tengah malam, petugas kebersihan mendengar pekikan suara gajah setelah terdengar petir yang sangat kuat. Petugas yang bernama R Samosir tersebut lalu melakukan pengecekan namun gajah masih terlihat bergerak maju mundur seperti biasa.
Lalu pada Rabu (13/5) subuh, R Samosir mengecek Febri kembali. Posisi Febri saat itu terbaring sehingga R Samosir melaporkan kepada pawang gajah bernama Darwis.
Pawang pun lalu melakukan pengecekan namun Febri sudah tak bernafas lagi. Pihak pengelola bonbin pun lalu melaporkan ke BBKSDA.
"Selanjutnya BBKSDA Riau segera menurunkan dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan dan menurunkan tim medis untuk melakukan neukropsi. Neukropsi dimulai dari pukul 12.05 WIB dan selesai pada pukul 16.00 WIB. Adapun penyebab kematian satwa tersebut diduga adalah infeksi radang saluran pencernaan secara masive dan kronis," tutup Haryono.
(cha/elz)