Loyalis Amien Rais kembali menyerang PAN atas polemik istilah sengkuni. PAN menegaskan tetap menghormati Amien Rais sebagai pendiri partai berlambang matahari itu.
Istilah Sengkuni ini berawal dari pernyataan Wakil Bendahara Umum DPP PAN Rizki Aljupri. Ia awalnya mengomentari soal mundurnya Hanafi Rais dari PAN hingga kemungkinan munculnya partai baru yang diprakarsai oleh para loyalis Amien Rais. Rizki menyebut PAN justru bersyukur karena PAN kini lepas dari orang-orang yang memiliki karakter Sengkuni.
![]() |
Pernyataan Rizki itu berujung panjang. Loyalis Amien Rais panas hingga akhirnya DPP PAN menyampaikan permintaan maaf. Terbaru loyalis Amien Rais, Agung Mozin menyebut justru pengurus PAN lah yang merupakan sengkuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan pihaknya tak mau lagi memperpanjang polemik ini. Ia juga menegaskan, PAN sudah memberikan teguran keras kepada Rizki.
"Saya tidak ingin memperpanjang polemik penggunaan istilah sengkuni karena bagi kami pengurus yang sempat melontarkan ungkapan sengkuni tersebut sudah kami beri peringatan secara keras dan dia juga sudah menyampaikan permintaan maafnya atas terpelesetnya dia menyampaikan kata-kata tersebut," ungkap Eddy kepada detikcom, Sabtu (16/5/2020).
Eddy menyatakan, kader PAN harus menjunjung tinggi etika. Ia juga menyatakan seluruh partai pimpinan Ketum Zulkifli Hasan itu senantiasa menghormati Amien Rais.
"Bagi kami, sudah kami tegaskan di awal perdebatan diskursus argumentasi di dalam PAN itu justru kami dorong tetapi dalam koridor kesantunan. Menjaga adab itu penting, terutama terhadap para senior-senior kita, para pendiri partai, terlebih khusus Pak Amien Rais," tutur Eddy.
"Tidak ada kader PAN yang tidak hormat pada Pak Amien, semuanya hormat kepada pak Amien. Kami sebagai pengurus saat ini menjaga agar kesantunan, etika berkomunikasi, tata krama terhadap pimpinan kami, pendiri partai itu tetap terjaga," sambungnya.
Eddy juga menyatakan, Agung Mozin tidak relevan lagi mengomentari urusan PAN. Sebab menurutnya, Agung sudah dikeluarkan dari PAN sejak beberapa waktu lalu.
"Agung Mozin itu tidak bisa merepresentasikan dan tidak bisa mengungkapkan apapun terkait Partai Amanat Nasional karena Agung Mozin sudah kami berhentikan dari PAN. Jadi kalau ada yang mengatakan Agung Mozin mundur, tidak (benar). Sebelum Agung Mozin mundur, sudah kami berhentikan dari PAN," kata Eddy.