.webp)
Pemerintah Italia akan membuka kembali pariwisata mulai awal Juni dan mencabut aturan karantina wajib selama 14 hari. Ini dilakukan seiring negeri yang terdampak parah pandemi virus Corona itu mempercepat untuk keluar dari lockdown (penguncian).
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menerapkan lockdown yang melumpuhkan ekonomi sejak awal Maret untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Lebih dari 31.500 orang telah meninggal karena virus ini di Italia.
Lockdown tersebut telah secara efektif mengakhiri semua liburan di negara yang sangat bergantung pada industri pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Italia tidak pernah secara resmi menutup perbatasannya, dan mengizinkan orang untuk bolak-balik karena alasan pekerjaan atau kesehatan, namun negara itu melarang pergerakan untuk pariwisata dan memberlakukan periode isolasi dua minggu untuk para pendatang baru.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/5/2020), mulai tanggal 3 Juni mendatang, semua pengunjung akan diizinkan kembali ke negara itu dan tidak lagi wajib untuk mengisolasi diri. Warga Italia juga akan dapat berpindah antar daerah, meskipun pemerintah daerah dapat membatasi perjalanan di daerah tertentu jika jumlah infeksi Corona meningkat.
Restoran, bar, dan penata rambut Italia diizinkan untuk dibuka kembali pada hari Senin, dua minggu lebih awal dari yang direncanakan. Toko-toko juga akan dibuka kembali dan orang-orang Italia akhirnya dapat menemui kembali teman-teman mereka, asalkan mereka tinggal di wilayah yang sama.
Kebaktian di gereja-gereja juga akan dimulai kembali, namun para jemaat harus mengikuti aturan social distancing. Masjid-masjid Italia juga akan dibuka kembali.
Tonton video Petani Legendaris Italia Bertahan Setengah Mati di Pandemi Corona:
(ita/ita)
