Lockdown Dilonggarkan, Dokter Gigi di Prancis Mulai Buka Praktik Lagi

Lockdown Dilonggarkan, Dokter Gigi di Prancis Mulai Buka Praktik Lagi

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 17:55 WIB
Dokter gigi di Prancis sudah mulai praktik kembali (AP)
Foto: Dokter gigi di Prancis sudah mulai praktik kembali (AP)
Paris -

Dokter gigi di Prancis sudah mulai membuka praktik lagi usai lockdown dilonggarkan. Namun, pada dokter gigi harus berhati-hati, pasalnya mereka rentan tertular virus Corona.

Seperti dilansir Associated Press (AP), Kamis (14/5/2020) Prancis telah mulai melonggarkan pembatasan lockdown Corona secara bertahap. Praktik dokter gigi di seluruh negara itu secara hati-hati dibuka kembali dan menerima pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kembali bekerja di tengah wabah Corona membutuhkan kehati-hatian, terutama bagi lebih dari 40.000 dokter gigi di Prancis yang termasuk di antara para profesional kesehatan yang berisiko paling tinggi terinfeksi.

ADVERTISEMENT

Sebab, tetesan pernapasan (droplet) adalah cara penyebaran virus di antara orang-orang, praktik kedokteran gigi menuntut perlindungan pasien dan terutama praktisi. Itu berarti tidak hanya menyemprotkan desinfektan pada alat dan permukaan, tetapi juga dibutuhkan lapisan ekstra pada alas, sarung tangan dan masker.

Salah satu dokter gigi di Paris, Sabrine Jendoubi, mengatakan bahwa keselamatan memicu ketidaknyamanan baginya, terutama terkait pakaian pelindung tambahan yang harus dipakainya.

"Pakaian bedah adalah sesuatu yang kita kenakan di ruang operasi. Hari ini, kami memakainya untuk segalanya," kata Jendoubi.

Dari berbagai masker penyaringan yang disertifikasi untuk melindungi diri dari virus di udara, ia menemukan model yang diberi nilai FFP2 "paling rumit, karena sangat ketat."

"Ini menyaring setiap virus dan bakteri, sehingga cukup berat untuk dipakai tetapi melindungi kita dan pasien," ungkap Jendoubi.

Tindakan pencegahan tambahan artinya adalah biaya tambahan. Seorang operator klinik dan kantor medis di Prancis, Doctocare, mengatakan bahwa biayanya adalah 50.000 euro (Rp 805 juta) untuk memasok setiap klinik dengan alat pelindung yang direkomendasikan oleh pemerintah Prancis.

"Kami akan menyampaikan kepada pemerintah soal penyesuaian sulit ini dalam hal keuntungan, tetapi untuk saat ini kami fokus pada masalah kesehatan masyarakat ini," kata Carine Benharrous, direktur operasi gigi di Doctocare.

Jarak yang dekat antara wajah dokter gigi dan pasiennya juga merupakan masalah potensial. Beberapa ahli berteori bahwa orang yang mendapatkan dosis infeksi virus Corona yang lebih besar mungkin akan menjadi lebih parah sakitnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah merekomendasikan masker wajah khusus untuk penyedia layanan kesehatan yang melakukan prosedur medis seperti ventilasi dan intubasi yang menghasilkan partikel udara yang halus, yang mungkin menularkan virus Ccorona. Mengebor gigi untuk penambalan juga bisa menghasilkan partikel virus aerosol.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads