Pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memastikan akan mengevaluasi peristiwa membeludaknya antrean calon penumpang. Executive General Manager Bandara Internasional Soetta, Agus Haryadi, mengatakan pihaknya akan mengusut ada tidaknya pelanggaran dalam penjualan tiket.
"Kita baru saja melakukan rapat untuk evaluasi. Ini akan dicek juga tingkat kepatuhan dari semua pihak. Jadi, dari maskapai, pihak kami, itu dievaluasi, apa ada pelanggaran? Misalnya, pelanggaran jumlah pax (penumpang) yang diangkut, atau pelanggaran penjualan tiket, sebagainya," kata Agus di Terminal 2 Bandara Soetta, Cengkareng, Tangerang, Kamis (14/5/2020).
Agus menambahkan, pihaknya juga akan mengubah alur pemeriksaan calon penumpang di check point Terminal 2. Dia mengatakan akan membuat sistem antrean yang berbeda dari yang sudah diterapkan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan mengubah flow pemeriksaan di check point. Itu tidak akan lagi kita buat konsep mengular, tapi akan kita buat lurus untuk tetap memperhatikan psychical distancing, ya," terangnya.
Agus menuturkan, pihaknya juga telah melakukan evaluasi terkait jadwal penerbangan di jam-jam kritis atau biasa disebut golden time, yaitu pukul 06.00 hingga 07.00 WIB. Dia merekomendasikan agar pada jam kritis itu hanya ada 5 penerbangan.
"Saya telah memberikan masukan. Untuk ke depan, yang paling kritis di jam tertentu itu, dalam konteks kita masih psychical distancing, rekomendasi saya hanya ada 5 flight per jam. Selebihnya saya mengusulkan digeser, karena di 11 jam yang lain masih banyak slot," sebutnya.
"Seperti kejadian seperti tadi pun hanya sekitar satu jam, tapi setelah pukul 07.00 WIB sudah cair dan kalau kita lihat di jam sekarang sudah sangat biasa," lanjut dia.