Pencairan Bansos Tunai Corona, Warga Antre Berkerumun di Kantor Pos Pekanbaru

Pencairan Bansos Tunai Corona, Warga Antre Berkerumun di Kantor Pos Pekanbaru

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 15:40 WIB
Warga berkerumun antre pencairan bansos tunai di Kantor Pos Pekanbaru
Warga berkerumun antre pencairan bansos tunai di Kantor Pos Pekanbaru. (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Pekanbaru -

Masyarakat tak mampu di Pekanbaru juga menerima dana bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial sebesar Rp 600 ribu per bulan selama masa pandemi virus Corona (COVID-19). Meski pemerintah mengimbau warga untuk saling menjaga jarak, pencairan BST ini mengakibatkan warga antre berjam-jam dengan saling duduk rapat.

Pemandangan ini terlihat di Kantor Pos Pekanbaru di Jl Sudirman Pekanbaru, Kamis (14/5/2020). Pembagian BST sebagai bentuk bantuan pemerintah terhadap masyarakat miskin yang terkena dampak wabah virus corona ini dibagikan di bagian belakang kantor. Ramainya penerima bantuan membuat halaman parkir kantor pos tersebut membeludak.

Pihak Kantor Pos Pekanbaru menyediakan tenda untuk tempat duduk masyarakat yang sedang antre. Di bawah tenda ini disusun kursi tanpa protokol adanya jarak. Itu pun tak cukup menampung kedatangan warga yang akan menerima bantuan. Warga terlihat duduk-duduk di bagian teras kantor tersebut yang jumlahnya cukup banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak terlihat lagi adanya jarak fisik di lokasi pembagian bantuan ini. Di lokasi juga tidak tampak adanya fasilitas untuk mencuci tangan. Bukan hanya tidak menerapkan protokol jaga jarak, tidak semua warga yang datang memakai masker.

Menjaga jarak fisik hanya berlaku di dalam ruangan saat uang akan dibagikan. Para penerima duduk di kursi yang telah disediakan dengan jarak 1 meter.

ADVERTISEMENT
Warga berkerumun antre pencairan bansos tunai di Kantor Pos PekanbaruWarga berkerumun antre pencairan bansos tunai di Kantor Pos Pekanbaru. (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)

Menjelang ke ruangan penerimaan, warga campur baur seakan tidak ada peristiwa pandemi. Mereka yang berhak menerima bantuan diwajibkan membawa surat undangan sebagai penerima BST dari Kemensos. Selain surat tersebut, mereka harus membawa KTP dan kartu keluarga (KK) sebagai buktinya.

Untuk mendapatkan pembagian uang di tengah ekonomi lesu di tengah wabah Corona ini, mereka rela menunggu sejak pukul 09.00 WIB. Umumnya para penerima ini harus bersabar menunggu pencairan minimal selama 4 jam. Sebab, para penerima akan dipanggil satu per satu ke dalam ruangan untuk pembagian. Pihak Kantor Pos hanya menyediakan dua meja untuk membagikan uang tersebut.

Padahal yang akan menerima BST, jumlahnya ratusan orang yang digilir di per kelurahan. Meja penyaluran hanya dua ini yang membuat lambatnya proses pencairan ke penerima. Namun di satu meja tersebut ada 5 petugas yang melakukan verifikasi.

"Saya antre sejak jam 9 pagi tadi, setelah 4 jam baru bisa diambil. Karena jumlahnya banyak yang menerima, jadi ya terpaksa ikut antre. Saya ke sini hanya mengambilkan jatah orang tua saya yang sudah tua dan sakit. Jadi terpaksa saya yang mewakilkanya," kata seorang warga, Ibu Rosnidar, saat ditemui detikcom di lokasi.

Sejumlah warga yang antre untuk menerima bantuan Rp 600 ribu mengaku juga khawatir tertular virus Corona karena ramainya antre. Hanya, mereka tetap ikut berkerumun demi mendapatkan bantuan dana.

Warga berkerumun antre pencairan bansos tunai di Kantor Pos PekanbaruWarga berkerumun antre pencairan bansos tunai di Kantor Pos Pekanbaru. (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)

"Kita ya takut juga dengan virus Corona ini. Tapi mau bagaimana lagi, kita butuh uang bantuan itu. Apa lagi air cuci tangan di sini tidak disediakan, ya apa boleh buat, pasrah sajalah," kata Domo (45), salah satu warga yang ikut antre menerima BLT tersebut.

Warga berharap sebaiknya pembagian ini didistribusikan ke setiap kantor kelurahan yang ada sehingga prosesnya bisa lebih cepat ketimbang seluruhnya berkumpul di satu lokasi.

"Harus pembagian ini di kelurahan masing-masing saja, jangan semuanya di sini (kantor pos)," harap Domo.

Halaman 2 dari 2
(cha/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads