Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya memilih sistem klaster untuk menangani pandemi Corona di Sumut. Edy mengaku tak mengenal pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya nggak kenal PSBB itu. Saya adalah sistem klaster, zona, Deli Serdang, Kota Medan, Kota Binjai, itu yang kita bentuk klaster-klaster," kata Edy di Medan, Kamis (14/5/2020).
Edy mengatakan Pemprov Sumut tak mau memilih penerapan PSBB. Meski demikian, dia mengimbau warga tetap mengurangi aktivitas di luar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak (mengajukan PSBB) janganlah. Apa sih PSBB?" ucap Edy.
Dia kemudian bicara soal sistem klaster yang dipilihnya. Dalam sistem klaster ini, kata Edy, bakal disiapkan satu tempat khusus untuk isolasi orang yang diduga terinfeksi Corona.
"Di klaster Kota Medan ada satu yang disiapkan tempat, ada 100 yang untuk diisolasi apabila orang ditemukan yang mengarah ke COVID-19," ucap Edy.
Edy sebelumnya juga pernah menjelaskan soal sistem klaster ini. Dia mengatakan bakal menyatukan penanganan Corona di Medan, Deli Serdang, dan Binjai sebagai satu klaster karena lokasi yang berdekatan.
"Penyatuan klaster antara Medan, Binjai, dan Deli Serdang. Karena geografisnya mereka kan bersatu dan perbatasannya langsung. Selama ini kita masih mencoba sendiri-sendiri, kayaknya susah. Untuk itu, sama-sama dilakukan pembatasan jarak, mewajibkan menggunakan masker, yang ketiga ada tanda-tanda yang hubungan erat," kata Edy usai mengadakan rapat bersama Pemko Medan, Pemko Binjai, dan Pemkab Deli Serdang di Aula Rumah Dinas Gubsu, Medan, Senin (11/5).
(haf/hri)