Kebakaran kapal tanker di area Pelabuhan Belawan, Medan, menyebabkan tujuh orang tewas. Penyebab pasti kebakaran saat ini belum diketahui karena masih menunggu investigasi polisi.
Kapal tanker MT JAG LEELA itu terbakar saat sedang menjalani perawatan atau docking di galangan kapal milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard Belawan, Medan. Kebakaran itu disebut terjadi sejak sekitar pukul 08.30 WIB, Senin (11/5).
Hingga Selasa (12/5/2020) malam, polisi belum bisa masuk ke kapal untuk melakukan investigasi karena kondisi kapal yang masih panas. Penyelidikan rencananya dilakukan setelah kondisi memungkinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim Labfor cabang Medan belum bisa masuk ke lokasi karena kondisi kapal yang belum memungkinkan, masih panas di dalam. Sehingga kita tim yang akan memeriksa penyebab kebakaran belum bisa masuk hingga hari ini," kata Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin.
"Mudah-mudahan dalam waktu 24 jam kondisi kapal sudah mendingin, maka tim kita bisa masuk," sambungnya.
Untuk sementara, kata Martuani, kebakaran itu diduga sebagai kecelakaan kerja. Namun, katanya, polisi bakal melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari kebakaran.
"Untuk sementara Polda Sumatera Utara menetapkan ini adalah kecelakaan kerja. Namun untuk meneliti asal usul api, tim labfor cabang Medan akan membuktikannya," ujar Martuani.
Dia menyebut tim Labfor bakal mengecek ada-tidaknya kaitan kebakaran dengan masalah keselamatan kerja. Martuani juga mengatakan tim dari kepolisian bakal menyisir lokasi kebakaran untuk mengecek ada-tidaknya korban lain dalam kebakaran ini.
"Nah, itu nanti akan dilakukan pembuktian oleh tim Labfor asal api dari mana dan bagaimana keselamatan kerja," ucapnya.
Dia menyebut ada 12 orang saksi yang sudah diperiksa terkait kebakaran kapal tanker tersebut. Polisi juga berharap pihak perusahaan bekerja sama untuk menuntaskan penyelidikan penyebab kebakaran.
"Sejauh ini Polres Belawan telah memeriksa 12 orang dan kita berharap semua dari pihak perusahaan juga bekerja sama dengan kita supaya bisa kita ungkap apa yang sebenarnya terjadi menimpa kapal tanker yang terbakar ini," ujarnya.
Sementara itu, pihak perusahaan mengatakan kebakaran kapal tanker tersebut diduga dipicu terjadinya hubungan pendek arus listrik. Namun, hal itu bakal ditelusuri lebih lanjut.
"Dugaannya hubungan pendek arus listrik," kata General Affair PT Waruna, Ardiansyah.
Ardiansyah menyebut sedang dilakukan pengelasan di bagian dek kapal saat kejadian. Dia mengatakan peristiwa ini baru pertama kali terjadi.
"Pengelasan, ya. Di dek. Di bagian dek, lantai ya," sebut Ardiansyah.
"Baru ini," sambungnya.
Ada sekitar 60 pekerja saat kejadian tersebut yang terdiri dari karyawannya sendiri dan dari pihak ketiga. Ardiansyah mengaku pihaknya akan membantu biaya penguburan. Dia juga menyebut ada asuransi bagi para korban.
"Saya kira 60 orang. Ada yang karyawan sendiri dan ada dari pihak ketiga. Yang jadi korban 50:50," sebut Ardiansyah.