Sebanyak 28 orang di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP) usai mengikuti salat Tarawih yang dipimpin imam musala yang positif Corona. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan masyarakat sudah diingatkan.
"Kan sudah ada fatwa Nomor 14 Fatwa Tahun 2020. Bisa kulik di situ. Kan sudah ada diingatkan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun fatwa ini berisi peringatan bahwa umat muslim wajib berikhtiar untuk menjauhi setiap hal yang menyebabkan penyakit. Selain itu, haram hukumnya orang yang terjangkit Corona ikut salat tarawih berjamaah di masjid. Fatwa ini ditetapkan sudah sejak 16 Maret 2020 lalu.
Anwar menjelaskan bahwa fatwa MUI itu sifatnya tutunan dan pedoman. Dia mengimbau masyarakat tidak salat berjamaah di wilayah yang wabahnya tidak terkendali.
"Kan MUI sifatnya memberikan tuntunan dan pedoman kan ya. Kalau penyebaran virusnya tidak terkendali, jangan menyelenggarakan salat berjamaah. Salat jumat. Tapi kalau terkendali ya silakan," ungkapnya.
Kendati demikian dia mempersoalkan soal sorotan kepada penyebaran wabah Corona di masjid. Padahal menurutnya, orang-orang tidak hanya berkumpul di masjid saja.
"Ini ada ketidakfairan ya. Ini kan yang disorot hanya masjid. Pabrik tetap kan. Kenapa hanya masjid saja yang disorot? Pasar juga masih ramai. Kendaraan umum juga ramai," ujar Abbas.
"Sehingga akhirnya terkesan yang membuat virus ini umat islam. Jadi masjid yang disorot," sambungnya.
Sebelumnya, 28 orang jamaah salat Tarawih di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat berstatus ODP. Soalnya, imam musala terkonfirmasi positif Corona sehari sebelum menjadi Imam.
"Iya (28 jemaah berstatus ODP)," ujar Camat Tambora Bambang Sutama ketika dihubungi detikcom, Rabu (13/5/2020).
Imam tersebut berinisial O (82). Ia merupakan ketua RW serta tokoh masyarakat setempat. Tak jarang ia memimpin salat fardu dan salat Tarawih di Musala Baitul Muslimin, bergantian dengan imam lainnya.
"Imam aslinya mah sebenarnya ada juga, cuma bergantian saja sama Pak RW (O) ini, kadang-kadang salat Tarawih-nya (dipimpin) imam aslinya, terus (salat) witir-nya gantian, mungkin salat Isya-nya dia (O), terus Tarawih-nya ganti (imam)," kata Bambang.