Perawat Ini Pura-pura Sakit Agar Dites Corona, Ternyata Hasilnya Positif

Perawat Ini Pura-pura Sakit Agar Dites Corona, Ternyata Hasilnya Positif

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 10:04 WIB
Positive blood test result for the new rapidly spreading Coronavirus, originating in Wuhan, China
Foto: Ilustrasi tes Corona (iStock)
Quebec -

Seorang perawat yang menangani pasien COVID-19 di Quebec, Kanada harus memalsukan gejalanya agar bisa ikut tes Corona. Hasil tesnya menyatakan perawat tersebut positif terjangkit Corona.

Seperti dilansir dari The Star, Rabu (13/5/2020) perawat itu bernama Kristy-Lyn Kemp. Canadian Broadcasting Corporation melaporkan pada 8 Mei bahwa Kemp ingin dites Corona sebelum dipindahkan ke panti jompo lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun diberitahu bahwa dia tidak perlu dites awal Mei, perawat tersebut bersikeras bahwa dia harus menjalani tes karena dia tidak ingin membawa virus Corona ke pekerjaan barunya di panti jompo lain.

"Saya memberi tahu mereka bahwa saya berasal dari lingkungan positif COVID, tetapi saya benar-benar tanpa gejala. Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak perlu dites," kata Kemp.

ADVERTISEMENT

Kemp merinci bahwa dia menelepon hotline provinsinya lagi, meskipun kali ini berbicara dalam bahasa Prancis agar tidak dikenali, dan berbohong tentang memiliki gejala-gejala Corona untuk diuji.

"Saya mengarang gejala. Saya bilang saya demam dan batuk. Dan saat itulah mereka membuatkan saja janji (untuk dites)," tuturnya.

Dia akhirnya diuji pada minggu yang sama dan terbukti menjadi langkah yang tepat karena hasilnya positif.

"Seandainya saya membawanya ke tempat baru, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan. Saya akan benar-benar hancur," ungkap Kemp.

Kemp sebelumnya bekerja di Centre d'hΓ©bergement et de soins de longue durΓ©e (CHSLD) RΓ©sidence Herron di kota Dorval hingga April.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Kanada Robert Maranda mengatakan prioritas penapisan adalah untuk petugas kesehatan simtomatik, yang melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19. Sementara staf CHSLD seharusnya diuji dengan atau tanpa gejala.

Jika dia belum diuji, Kemp menekankan bahwa "konsekuensinya bisa menjadi bencana besar."

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads