Anik Setyaningrum (23) harus menahan rindu lantaran tidak bisa bertemu keluarganya di kampung halaman. Mahasiswi asal Jawa Timur itu tahun ini harus rela Lebaran di Yogyakarta gara-gara pandemi virus Corona atau COVID-19.
Mahasiswi di sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Yogyakarta itu mengaku tidak mudik karena pilihannya. Dia khawatir menjadi pembawa virus dan membahayakan keluarganya jika nekat mudik ke kampungnya.
"Aku memilih bertahan di Yogya saja. Banyak imbauan tidak mudik dan aku setuju itu, daripada nanti di kampung halaman malah membawa virus, itu yang aku khawatirkan," kata Anik saat berbincang dengan detikcom di salah satu angkringan di daerah Depok, Sleman, Selasa (12/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, mahasiswa semester akhir itu masih bertahan di indekosnya di daerah Caturtunggal, Depok, Sleman. Beruntung masih ada mahasiswa lain yang juga bertahan di Yogya, sehingga dia tidak kesepian.
"Di sini (kost) masih ada tujuh orang dari total 30-an orang penghuni kost," ungkapnya.
Anik pun mengaku harus berhemat karena kiriman uang orang tuanya tak sebanyak sebelumnya. Meski begitu, dia bisa maklum karena kondisi saat ini memang sedang sulit.
"Ya sekarang harus berhemat baget. Dulu sebelum ada Corona bisa kerja freelance untuk nambah uang jajan. Kalau sekarang tidak ada sama sekali jadi memang harus berhemat," ucapnya.
Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia itu mengaku belum mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan makannya sehari-hari. Kendati warung-warung makan sudah banyak yang tutup, sebab ada bantuan sembako dari kampusnya.
"Untuk makan masih ada, kemarin dapat bantuan sembako juga dari kampus. Sudah tiga kali dapat bantuan kalau tidak salah," ungkapnya.
Kisah serupa juga dialami oleh M Fadly. Pemuda 25 tahun asal Bengkulu itu mengaku sudah tak bisa pulang ke kampungnya sejak virus Corona merebak di Yogyakarta.
"Sebenarnya dulu ada pikiran untuk mudik tapi karena takut membawa virus (Corona) saya putuskan di sini saja," ucap Fadly.
Fadly menjadi satu-satunya penghuni kontrakan yang masih tersisa. Kawan-kawannya sudah lebih dulu pulang. Fadly pun akhirnya mengontak teman-temannya yang masih di Yogya untuk bersama-sama bertahan.
"Saya ngontrak tapi teman sudah pulang. Tinggal saya sendiri dan ini akhirnya saya numpang di kos teman yang masih di Yogya," tuturnya.
Pemuda yang mengaku gemar menulis puisi itu mengaku harus menghemat pengeluarannya. Pasalnya dalam kondisi seperti ini dia tidak sampai hati untuk meminta banyak uang ke orang tuanya.
"Harus hemat banget, mau minta ke orang tua juga nggak enak. Ini masih untung kampus memberikan bantuan masih cukup lah untuk beberapa minggu ini," ungkapnya.
Fadly pun berharap agar pandemi ini segera berakhir. Agar dia bisa kembali ke rumah dan bertemu dengan keluarga.
"Pengennya cepat selesai virus ini, saya sudah kepengin pulang," bebernya.