"Kami akan telusuri dan tindaklanjuti kaitan ramainya informasi ada organisasi dengan menyertakan KPK tersebut," ujar Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (11/5/2020).
Juang mengatakan pihaknya bakal mengecek dan mendalami lebih lanjut kaitan organisasi tersebut. Rencananya Polres Cianjur akan memanggil pimpinan dari organisasi tersebut untuk dimintai keterangan.
"Kita akan panggil, sekaligus mengecek. Jika memang KPK abal-abal. Kita terlusuri apakah memang ada pelanggaran pidananya," ucap dia.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada jika ada yang mengatasnamakan KPK. "Tetap waspada dan komunikasi dengan pihak terkait," tuturnya.
Organisasi tersebut menggunakan logo yang hampir sama dengan KPK RI, di mana merah putih sebagai latar belakangnya dan tulisan K berwana hitam, huruf P berwarna merah, serta huruf P kedua berwana hitam. Namun lambang burung garuda diganti dengan logo Provinsi Jawa Barat.
Namun dari penelusuran detikcom, organisasi tersebut memiliki nama lengkap Perkumpulan Komite Pencegahan Korupsi Jawa Barat. Tetapi dalam logo dan seragam yang digunakan hanya tercantum tulisan KPK Jawa Barat.
Sementara itu KPK meminta masyarakat waspada terhadap adanya pihak-pihak yang mengatasnamakan KPK. KPK menegaskan hanya memiliki kantor di Jakarta dan tidak ada perwakilan atau kantor di daerah.
"Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai terhadap pihak-pihak yang mengaku sebagai perwakilan KPK atau bekerja sama dengan KPK atau menggunakan nama mirip KPK. Hingga saat ini, kami informasikan bahwa KPK tidak memiliki perwakilan di wilayah manapun," kata Plt Jubir KPK Ipi Maryati kepada wartawan, Senin (11/5/2020).
(ern/ern)