Palembang -
Polisi menangkap dua pelaku perampokan truk pengangkut susu di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Mereka pun terpaksa ditembak karena malawan ketika ditangkap.
"Perlu kami sampaikan bahwa kami sudah menangkap dua pelaku perampokan salah satu truk yang mengangkut susu kemasan di Musi Banyuasin. Aksi perampokan pada 28 April lalu," kata Kasubdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi kepada wartawan, Senin (11/5/2020).
Adapun kedua pelaku yang ditangkap di Lampung pada Sabtu (9/5) malam yaitu MJ (41) dan EY (35). Keduanya diketahui merupakan warga Lampung Selatan, Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MJ dan EY, lanjut Suryadi, menjual hasil kejahatan senilai Rp 36 juta dan telah dibagikan kepada empat pelaku. Di mana para pelaku mendapat jatah berbeda-beda.
"Total susu kemasan yang diangkut sekitar 6.000 dus. Tetapi yang dapat diselamatkan sekitar 4.000 lebih, total kerugian berkisar Rp 400 juta," kata Suryadi.
Rilis Polda Sumsel soal Perampokan Truk Pengangkut Susu Kemasan (Foto: Raja Adil/detikcom) |
Untuk mobil dan susu kemasan, menurut Suryadi, datang dari arah Sukabumi, Jawa Barat menuju Lubuklinggau. Setibanya di Babat Toman, Musi Banyuasin sopir truk dipepet 4 pelaku.
Tidak sampai di situ, para pelaku kemudian memaksa sopir truk turun dan melakukan penyekapan. Bahkan korban disandera dan dianiaya dalam kondisi mata ditutup pakai lakban.
"Korban sopir truk sempat dianiaya, selesai itu korban dibuang di Empat Lawang. Kami pun langsung melakukan pengejaran para pelaku karena ini sudah menjadi atensi dari pimpinan," tegas Suryadi.
Selain kedua pelaku, Suryadi menegaskan masih ada 2 pelaku lain yang diburu. Para pelaku yang telah ditetapkan sebagai DPO ini disebut otak pelaku perampokan.
EY yang ditemui di lokasi mengatakan jika dirinya diajak MJ dan dua rekannya. Hasil dari penjualan susu Rp 36 juta dibagi oleh pelaku utama, Heri dan Ipan.
"Pembagian nggak sama, saya dapat Rp 5 juta. Nggak tahu yang lain dapat berapa ya, semua beda-beda," katanya.
Usut punya usut, aksi perampokan sendiri sudah lama direncanakan. Di mana salah satu pelaku merupakan karyawan aktif di perusahaan tersebut.
"Saya tahu semua diatur oleh Heri. Dia ini yang kasih informasi kapan mobil ini mau melintas, berapa banyak yang dibawa dan ada berapa orang di mobil," tutup EY.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini