Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan melakukan perekrutan petugas laboratorium di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pengujian spesimen agar bisa melampaui target pemerintah, yakni 10 ribu dalam sehari.
"Pada tanggal 8 Mei yang lalu laporan yang diterima gugus tugas dari seluruh laboratorium yang ada pemeriksaan spesimen sudah ada ada 9.630, tetapi ini hanya pada satu hari saja, hari berikutnya kembali mengalami penurunan ke angka 7.100 dan 7.300," kata Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Setpres, Senin (11/5/2020).
"Oleh karenanya, perintah Bapak Presiden adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada di seluruh lab, termasuk juga kami telah berikan arahan kepada seluruh lab untuk merekrut personel-personel baru, termasuk juga bantuan-bantuan dari TNI-Polri yang miliki kualifikasi di bidang perawatan dan laboratorium," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni juga mengatakan pekerja laboratorium yang melakukan uji spesimen ini akan diberikan insentif agar bekerja lebih optimal lagi. "Demikian juga upaya Gugus Tugas untuk bisa berikan insentif kepada pekerja laboratorium, sehingga bisa kerja lebih optimal lagi," katanya.
Selain itu, dia juga menyebut jika personel lab sudah bertambah maka pengujian spesimen akan dilakukan terus menerus selama 24 jam penuh. Pergantian shift pekerja laboratorium juga nantinya akan dilakukan sebanyak 3 kali.
"Kalau selama ini rotasi hanya satu kali atau maksimal dua kali, maka kami harapkan rotasi rata-rata dua kali, bahkan kalau sumber dayanya sudah memadai dan jumlah cukup mencukupi bisa mencapai 3 kali sehingga bisa kerja 24 jam, sehingga ada sekitar 280 ODP dan PDP yang memang kita harus tuntaskan sesingkat mungkin ini bisa kita raih," pungkasnya.