Pati -
Sejumlah warga di Jawa Tengah mendengar suara dentuman misterius pada dini hari tadi. Sedangkan sejumlah warga di Pati dan Blora mengaku tak mendengar suara itu tapi melihat benda mirip bintang jatuh di saat yang bersamaan.
"Jam 00.19 seperti meteor jatuh berwarna hijau neon dan ekornya warna kuning api," ujar Dita Alif Ivan Syah, warga Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Pati kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (11/5/2020).
Meski begitu, Dita mengaku tak mendengar dentuman yang banyak diceritakan warga Jateng lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersama teman-teman desa yang lagi asik ngopi melihat secara jelas kejadian itu. Tapi saya dengar tadi tidak ada dentuman. Sayangnya tidak sempat saya ambil gambarnya," lanjutnya.
Seorang warga Pati lainnya yakni Muttaqin juga mengaku melihat fenomena itu. Bahkan dirinya turut menyaksikan bersama warga lain.
Sebab saat itu warga setempat sedang menghadiri acara pemakaman salah seorang warga setempat.
"Di sini kan kalau ada orang meninggal jam berapapun pasti dilangsungkan (dimakamkan). Dan saat itu saya melihat seperti bintang jatuh, warna putih, belakangnya merah seperti api," kata Muttaqin yang merupakan warga Desa Sidomulyo Kecamatan Gunungwungkal ini lewat pesan singkat kepada detikcom.
Tak hanya di Pati, warga di Blora juga mengaku melihat benda di langit dini hari tadi. Kepada detikcom melalui pesan singkat, seorang warga Kelurahan Mlangsen, Dedi menceritakan dirinya tak mendengar suara dentuman tapi melihat benda mirip bintang jatuh.
"Seperti bintang jatuh, terang lalu berubah jadi bulat, berwarna kuning dan langsung menghilang," katanya.
Pengakuan serupa juga disampaikan oleh seorang warga Blora lainnya, Heru, dia melihat benda tersebut jatuh ke arah tenggara.
"Iya saya lihat benda jatuh dari langit," jelaswarga Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora ini saat berbincang kepada detikcom lewat telepon.
Heru mengatakan, jejak benda tersebut masih sempat terlihat berupa garis putih.
"Namun tidak begitu lama menghilang," kata Heru.
Sejumlah pihak telah menanggapi informasi soal suara dentuman yang didengar sejumlah warga di Jateng dini hari tadi. Salah satunya Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memastikan suara itu tak bersumber dari gempa tektonik.
"Kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik, karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa," jelas Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin siang ini.
Daryono mengungkap berdasarkan informasi yang disebut warga yakni suara dentuman itu terdengar pada sekitar pukul 00.45 WIB-01.15 WIB. BMKG kemudian memeriksa gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah pada periode tersebut.
BMKG, lanjut Daryono, saat ini mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.
"Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam, selanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat," urainya.
Tak hanya itu, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adi Soemarmo Solo, Kapten Sus Bambang Supriyatno, juga menyatakan suara itu bukan dari pesawat militer. Dia mengungkap tak ada jadwal latihan pesawat militer dini hari tadi.
"Kalau pesawat militer kan homebase di Lanud Iswahyudi Madiun. Saya lihat tidak ada pengalihan ke sini. Tidak ada terbang malam," kata Bambang saat dihubungi detikcom, siang ini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini