.webp)
Gubernur Nurdin Abdullah meresmikan ruangan Infection Center (IC) RSUD Sayang Rakyat dan RSUK Dadi Sulsel. IC RSUD Sayang Rakyat merupakan ruangan khusus untuk penanganan pasien COVID-19 dengan jumlah kamar sebanyak 106, sedangkan untuk RSUK Dadi Sulsel tersedia 150 tempat tidur.
Nurdin meresmikan IC bersama Pangdam Hasanuddin, Kapolda, dan Kajati. Hadir pula Sekda Sulsel, Kadis PUTR, Kadis Kesehatan, Kepala BKAD, Kepala BPBD Sulsel, Direktur RSUD Sayang Rakyat, Direktur RSUK Dadi, dan seluruh rombongan lainnya.
Nurdin berharap dengan bertambahnya fasilitas khusus IC ini tidak digunakan bagi pasien COVID-19, karena Sulsel mengalami trend yang bagus tingkat kesembuhannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menambah lagi satu fasilitas khusus untuk Infection Center. Tentu kita berharap mudah-mudahan ini tidak digunakan, karena harapan kita adalah bagaimana pasien-pasien COVID-19 terus terjadi penurunan," ujar Nurdin dalam keterangan tertulis, Senin (11/5/2020).
"Tapi inikan bukan jangka pendek ke depan, kita tidak tahu virus apalagi yang akan datang sehingga tentu kita harus mempersiapkan diri," imbuhnya.
Usai meresmikan IC RSUD Sayang Rakyat dan RSUK Dadi, Nurdin mengaku Sulsel akan menjadi pusat rujukan penyakit infeksi. Oleh karena itu, ia menyampaikan agar masyarakat Sulsel tidak perlu khawatir dengan kualitas dan keadaan ruangan isolasi ini. Sebab, sudah dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang lima.
"Masyarakat Sulawesi Selatan nggak usah khawatir, kita mendapatkan satu ruang isolasi yang sangat representatif dan ini juga kita lihat dilengkapi dengan wifi, dilengkapi dengan TV, jadi nggak ada lagi alasan untuk tidak melakukan isolasi bagi masyarakat yang bermasalah, terutama yang ODP, OTG dan PDP," jelasnya.
Sementara itu, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Kesehatan Budu, menjelaskan, Sulsel memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang kesehatan.
Dijelaskannya, SDM khusus rumah sakit IC adalah 10 dokter ahli paru, 15 dokter anastesi, 10 dokter ahli gizi, 10 dokter laboratorium, 13 dokter analisis laboratorium dan 2 dokter penyakit dalam beserta 6 tim manajemen disaster. Sementara untuk kebutuhan ventilator sendiri, RSUD Sayang Rakyat 10 ventilator dan RSUK Dadi Sulsel memiliki 12 ventilator.
"Kita sangat siap sekarang, apalagi dengan SDM kita sudah siap," kata Dudu.
(prf/ega)
