Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot saat remaja ternyata sempat dididik oleh seorang anggota Marinir. Bukan karena ingin menjadi seorang tentara, namun ayah Didi, Ranto Edi Gudel, menitipkan anaknya agar tidak nakal.
Anggota Marinir tersebut adalah pakde Didi Kempot. Adik Didi Kempot, Eko Gudel, menceritakan bahwa kakaknya memang saat remaja memang punya cerita kenakalan tersendiri.
"Mas Didi dulu itu suka berkelahi. Ya kadang untuk membela orang, kadang ya memang berkelahi sendiri. Makanya dititipkan ke pakde, supaya lebih tertib, karena basic-nya militer" kata Eko saat dihubungi detikcom, Minggu (10/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menceritakan Didi Kempot ikut pakdenya tersebut di Samarinda, Kalimantan Timur selama beberapa tahun. Sempat putus sekolah saat SMP di Solo, Didi dibiayai pakdenya sekolah hingga SMA.
"Itu sepertinya juga tidak sampai selesai juga sekolahnya. Karena dia kan juga bekerja di perusahaan pengeboran minyak. Tapi tugasnya hanya mengantar makanan," ujar Eko.
Di balik sifatnya yang suka berkelahi, Didi ternyata adalah seorang yang pendiam. Apalagi ketika di rumah, dia hampir tak pernah berani nakal.
"Memang kalau di rumah itu orangnya (Didi) itu alim, pendiam. Tapi kalau di luar nuwun sewu (maaf), dia memang agak mbeling (nakal)," kata dia.
Selain itu, Didi Kempot kecil suka membela adiknya jika dicurangi saat bermain. Dia juga suka mengalah kepada adiknya.
"Dulu main kelereng gitu saya suka dicurangi teman. Itu Mas Didi yang membela. Kalau sama saya suka mengalah," ujarnya.
Dari rumah pakde, Didi Kempot lalu meminta izin untuk kembali ke kampung halaman. Dia lalu memilih jalan hidup menjadi seniman jalanan. Namun siapa sangka, pilihan itulah yang membuatnya bisa menjadi legenda campursari.