Korea Selatan (Korsel) melaporkan 34 kasus positif virus Corona (COVID-19) hari ini. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi dalam sebulan ini.
Dilansir Reuters, Minggu (10/5/2020), dari 34 kasus baru, 26 di antaranya merupakan transmisi lokal. Sementara, 8 lainnya merupakan kasus impor.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan, jumlah kasus hari ini merupakan tertinggi sejak 9 April 2020. Setelah berjuang melawan wabah COVID-19 gelombang pertama, Korsel mencatat nol atau sangat sedikit kasus domestik selama 10 hari terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wabah COVID-19 kembali merebak setelah seorang pemuda yang tak menyadari terinfeksi virus Corona klubbing di setidaknya 5 kelab malam di Seoul. Pria berusia 29 tahun itu pun menulari puluhan orang lainnya.
Peristiwa itu pun mendorong Seoul untuk menutup sementara semua fasilitas hiburan pada Sabtu kemarin. Seoul juga tengah melacak 1.500 orang yang telah pergi ke kelab, dan meminta siapa pun yang berada di sana akhir pekan lalu untuk mengisolasi diri selama 14 hari dan dites.
Wabah COVID-19 itu kembali muncul tepat setelah Korsel meringankan beberapa pembatasan social distancing dan berusaha untuk membuka kembali sekolah dan tempat usaha.
Presiden Moon Jae-in pun memperingatkan gelombang kedua wabah COVID-19 pada akhir tahun ini. Dia mengatakan klaster baru tersebut bisa menyebabkan COVID-19 menyebar luas lagi kapan saja.
"Belum berakhir sampai selesai. Sambil menjaga kewaspadaan yang meningkat sampai akhir, kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita mengenai pencegahan epidemi," katanya dalam pidato televisi yang menandai ulang tahun ketiga pelantikannya.
"Kita berada dalam perang yang berkepanjangan. Saya meminta semua orang untuk mematuhi tindakan pencegahan dan peraturan keselamatan sampai situasinya selesai, bahkan setelah melanjutkan kehidupan sehari-hari," sambung Moon.
(mae/dhn)