Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah kepada warga yang terkena dampak wabah Corona ternyata masih ada yang salah sasaran. Seperti di Kota Cimahi ada anak anggota DPRD yang mendapat bansos tunai dari Kementerian Sosial.
Seperti yang dialami oleh Jayus Brianmay Putra. Anak dari Anggota DPRD Kota Cimahi tepatnya warga Jalan Kerkoff, RT 03/RW 05, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, menerima surat pemberitahuan dari PT Pos Persero sebagai penerimaan bansos sebesar Rp 600 ribu untuk jangka waktu 3 bulan. Bantuan tersebut bisa diambil di Kantor Pos yang sudah ditunjuk.
Padahal ia tergolong warga yang masih mampu meskipun diakuinya ikut terdampak Corona. Pasalnya beberapa usaha yang dijalaninya terpaksa tutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya juga kaget kenapa dapat bantuan sosial Rp 600 ribu dari pemerintah. Padahal saya bukan termasuk orang yang membutuhkan. Justru lebih banyak warga lain yang lebih tepat menerima bantuan ini," kata Jayus saat ditemui di kediamannya, Sabtu (9/5/2020).
Jayus mengaku tak pernah didata sebagai penerima bantuan sosial. Ia mengetahui ada surat pemberitahuan pengambilan bansos tersebut dari orang tuanya beberapa hari lalu.
"Awal tahu ya dari orang tua, katanya ada surat pemberitahuan dapat bantuan. Bukan menolak rezeki, tapi sekali lagi ada yang lebih membutuhkan dari saya," jelasnya.
Ia tetap mengambil bantuan tersebut sesuai dengan jadwal yakni pada Sabtu (9/5/2020) pukul 13.00 WIB di Kantor Pos Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi. Ia mengaku malu saat mengambil bantuan tersebut, namun ia memiliki rencana lain setelah uang bansos diambil.
"Saya sudah koordinasi dengan orang tua dan pengurus RT/RW. Uang bansos ini akan saya bagikan untuk warga lain yang membutuhkan. Rencananya saya bagi jadi 6, ditambah paket sembako. Mudah-mudahan bisa meringankan beban mereka yang membutuhkan," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yan Martin (41), salah seorang warga di RT 03/RW 05 Kelurahan Leuwigajah yang terdampak COVID-19 namun tak dapat bantuan mengaku bingung sekaligus pasrah. Pasalnya dia mengaku belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah.
"Belum pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah, termasuk yang Bansos Tunai ini. Saya mau protes juga kemana. Memang kemarin ada yang data, tapi enggak ada realisasinya, hanya disuruh nunggu saja," kata Yan.
Pria penyandang disabilitas fisik itu tak mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya lantaran hanya bisa duduk di atas kursi roda. Untuk sehari-hari, ia bersama istri dan tiga anaknya hanya mengandalkan bantuan dari tetangga.
"Engga bisa kerja karena kondisi saya yang begini. Untuk sehari-hari ya nunggu belas kasihan tetangga," ujarnya.