Melihat Jejak Didi Kempot sebagai Penyanyi di Lokananta Solo

Melihat Jejak Didi Kempot sebagai Penyanyi di Lokananta Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 09 Mei 2020 17:47 WIB
Melihat jejak Didi Kempot di Studio Lokananta Solo
Foto: Melihat jejak Didi Kempot di Studio Lokananta Solo (Bayu Ardi/detikcom)
Solo -

Kaset pita album Stasiun Balapan bertanda tangan asli Didi Kempot itu tampak menghiasi toko Lokananta. Tak ada yang menyangka tanda tangan tersebut menjadi kenang-kenangan terakhir Didi Kempot untuk studio rekaman legendaris tersebut.

Pigura berisi kaset itu ditandatangani Didi Kempot saat menggelar 'Konser Amal dari Rumah' di Studio Lokananta, pada April lalu. Stasiun Balapan memang menjadi album yang melambungkan namanya di belantika musik Nusantara pada 1990-an.

Dalam pengakuannya kepada Lokananta, Didi Kempot tidak asal-asalan memilih Lokananta sebagai tempat rekaman album tersebut. Kala itu Didi Kempot yakin Lokananta bisa membuatnya naik daun dan ternyata harapan itu betul-betul terwujud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini saat itu ada kekurangan sedikit di mixer. Tapi kita yakin, aku mesti bakal iso kondhang lewat Lokananta (saya pasti bisa terkenal lewat Lokananta)," demikian pernyataan Didi Kempot saat dimintai tanggapan Lokananta di sela konser, Sabtu (11/4/2020) lalu.

Studio di Jalan Ahmad Yani 379A itu sudah banyak melahirkan maestro musik, seperti Gesang dan Waldjinah. Tak salah jika pria bernama asli Dionisius Prasetyo itu punya ekspektasi tinggi.

ADVERTISEMENT

Puluhan tahun melanglang buana, nama Didi Kempot sempat meredup dan kembali moncer dengan julukan baru The Godfather of Broken Heart. Penggemarnya pun kini semakin beragam dan tak hanya orang Jawa.

Di akhir hayatnya, pria kelahiran Solo, 31 Desember 1966 itu disibukkan dengan kegiatan amal melalui konser virtual. Dia mengumpulkan donasi untuk masyarakat yang sedang kesulitan di masa pandemi COVID-19.

Asisten Manajer Marketing Lokananta, Andy Kusuma, mengatakan Didi Kempot empat kali menggunakan Studio Lokananta dalam waktu berdekatan. Didi bekerja sama dengan stasiun televisi dan beberapa perusahaan dalam menggelar aksi amal tersebut.

"Sebelum meninggal itu empat kali pakai Lokananta. Seharusnya masih ada dua jadwal lagi, salah satunya hari ini," kata Andy saat ditemui di Lokananta, Sabtu (9/5/2020).

Dari beberapa penampilan Didi Kempot di Lokananta, Andy melihat sosok kesederhanaan sang maestro itu. Menurutnya, Didi tak pernah minta standar peralatan yang tinggi.

"Beberapa kali di sini, pakai peralatan beda-beda, dan tidak pernah mengeluh. Jadi memang apa adanya," ujar dia.

Foto: Melihat jejak Didi Kempot di Studio Lokananta Solo (Bayu Ardi/detikcom)

Pada konser tanggal 11 April 2020, Didi membuktikan dirinya memang memiliki pengaruh besar. Dalam beberapa jam, dia sanggup mengumpulkan donasi hingga Rp 7,6 miliar.

Namun, tiba-tiba kabar duka terdengar pada Selasa (5/5) pagi. Didi Kempot meninggal pada usia 53 tahun.

"Jadi, penampilan Mas Didi Kempot di sini itu seperti pulang ke rumah yang dulu telah membesarkannya," tutup Andy.

Halaman 2 dari 2
(bai/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads