Meskipun moda transportasi sudah diizinkan kembali beroperasi oleh Menteri Perhubungan, masyarakat tetap diminta untuk tidak mudik di tengah pandemi Corona atau COVID-19. Di Kota Cimahi, terbukti ada kasus penyebaran COVID-19 dari pemudik asal Surabaya, yang kemudian menularkan ke dua orang anggota keluarga hingga akhirnya ketiganya positif COVID-19.
"Tahan dulu keinginan mudiknya, supaya penyebaran COVID-19 ini bisa tertangani. Apalagi sekarang kan masih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kota Cimahi Ranto Sitanggang, Sabtu (9/5/2020).
Pemberlakuan PSBB di Kota Cimahi diperpanjang hingga 19 Mei mendatang dengan mengikuti PSBB yang diterapkan Pemprov Jabar. Dalam masa PSBB ini pihaknya akan memperketat pengawasan di setiap check point.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk proses pengawasan di check point akan semakin diperketat mengantisipasi banyaknya kendaraan luar daerah yang masuk atau melintasi Cimahi," tutur Ranto
Di check point Kota Cimahi, dalam sehari minimal 100 kendaraan diputar balik. Biasanya kendaraan tersebut berasal dari Cianjur, Sukabumi, Jakarta, atau daerah lainnya menuju Garut, Tasikmalaya, Sumedang, bahkan Cilacap.
"Minimal 100 kendaraan per hari bisa diputar balik. Kemarin kami sempat hentikan kendaraan travel yang membawa pemudik menuju Wonosobo, akhirnya kita tilang dan kita putar balikkan ke Jakarta lagi," ucapnya.
Dengan pemberlakuan PSBB se-Jawa Barat, pihaknya berharap kendaraan yang akan mudik sudah dicegat mulai dari posko check point di setiap perbatasan kabupaten/kota di Jawa Barat. "Jadi kalaupun ada yang masih lolos mudah-mudahan tidak terlalu banyak yang lolos ke wilayah Cimahi," ujar Ranto.
Tonton juga video Cerita Muhadjir Sebelum Jokowi Pilh PSBB untuk Lawan Corona: