Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor kembali membuka layanan pengobatan rawat jalan dan rawat inap untuk pasien non-COVID-19. Hal ini dilakukan lantaran tidak ada lagi lonjakan Jumlah pasien COVID-19 di Bogor.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, karena kondisi perawatan pasien COVID-19 menurun, pihaknya kembali membuka pelayanan pasien non-COVID-19. Pasalnya, mereka memiliki hak yang sama untuk dilayani.
"Jadi, pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap non-COVID-19 mulai hari ini kembali dibuka. Kita juga harus memastikan rasa aman dan kenyamanan dengan memisahkan pasien COVID-19 dan non-COVID-19," ujar Ilham dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kebijakan Baru, PSBB di KRL Akan Diperketat |
Ilham menyebutkan saat ini ada 31 pasien yang masih dirawat di ruang isolasi khusus COVID-19. Tepatnya berada di gedung baru Blok 3 RSUD Kota Bogor. "Jadi, Insyaallah aman dan jalurnya pun khusus," tuturnya.
Pihaknya pun tetap memperhatikan protokol kesehatan apabila ada pasien yang akan melakukan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.
"Alurnya pasien melalui penapisan triase. Kami periksa suhu tubuh dan pertanyaan screening berlapis, kemudian masuk ke poli rawat jalan. Kalau ada pasien demam kami pisahkan pelayanannya untuk memastikan tidak ada COVID-19," terang dia.
Untuk pelayanan poli di RSUD Kota Bogor, pihaknya akan membuka pelayanan secara bertahap. Termasuk pelayanan fisioterapi yang banyak dibutuhkan masyarakat.
"Senin ini untuk poli penyakit dalam, poli saraf, poli anak, poli bedah ortopedi dan poli lainnya akan dibuka. Tapi untuk poli mata dan mulut (gigi) kita batasi sementara. Kalau THT sudah mulai buka," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan, sesuai dengan perkembangan yang diperoleh dari RSUD Kota Bogor, penambahan jumlah pasien COVID-19 mulai melandai sehingga rumah sakit bisa kembali menerima pasien non-COVID-19.
"Mudah-mudahan tren ini menjadi indikasi bahwa memang penyebarannya berkurang dan sudah tidak ada lonjakan pasien. Dari 128 bed yang disiapkan saat ini hanya diisi 31 pasien COVID-19," jelasnya.
Sebelumnya, RSUD Kota Bogor menutup pelayanan non-COVID-19 karena ada 51 tenaga medisnya berstatus reaktif berdasarkan hasil rapid test. Namun, berdasarkan hasil spesimen swab di laboratorium Collaborative Research Center milik Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Jumat (24/4), 51 tenaga medis dinyatakan negatif COVID-19.
Simak juga video Cegah Penyebaran Corona, Tim Relawan di Sulsel Sterilisasi 160 Lokasi: