Poin-poin Penjelasan Menko PMK soal Penurunan Kasus Corona hingga Program Trisula

Round-Up

Poin-poin Penjelasan Menko PMK soal Penurunan Kasus Corona hingga Program Trisula

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 08 Mei 2020 22:02 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan perkembangan penanganan virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Dia menyampaikan sejumlah pernyataan.

Penjelasan seputar penanganan virus Corona disampaikan Muhadjir dalam konferensi video lewat saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/5/2020).

Muhadjir menyebut kasus Corona di Indonesia mengalami penurunan per 7 Mei 2020, meski tidak drastis. Dia juga menjelaskan seputar program Trisula melawan Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut poin-poin penjelasan Menko PMK soal penurunan kasus Corona hingga program Trisula:


Kasus Corona Turun per 7 Mei

Muhadjir Effendy mengungkapkan ada kecenderungan penurunan kasus virus Corona di Indonesia per tanggal 7 Mei 2020.

Selain itu, Muhadjir menyebut tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan.

"Keadaan peta COVID-19 per 7 Mei ada kecenderungan angka kasus yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan," ujar Muhadjir.

"Yang kotak-kotak merah wilayah sekarang tingkat pertumbuhan kasus cukup tinggi atau sangat tinggi, di wilayah Jawa. DKI Jakarta tetap memimpin, diikuti provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Sedangkan yang di luar Jawa juga harus diwaspadai di Sulawesi Selatan," katanya.

Muhadjir menjelaskan prediksi kasus Corona bertambah secara ekstrem di Indonesia juga tidak terbukti. Muhadjir mengatakan bahwa angka kasus Corona per hari di Indonesia relatif rendah.

"Kita bersyukur ternyata prediksi bahwa kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial, secara ekstrem ternyata tidak terjadi dan kita bersyukur karena angka kasus kita masih relatif rendah, yaitu kasus per hari kita masih di bawah 500 paling tinggi puncaknya, kesembuhan mendekati 300 per hari, angka kematian landai tidak ada penambahan drastis," ucap Muhadjir.


Kenaikan Kasus Corona Ekstrem Tidak Terjadi

Muhadjir Effendy bersyukur kasus konfirmasi positif virus Corona baru cenderung menurun. Muhadjir menyebut hal itu membuktikan prediksi adanya kenaikan kasus COVID-19 yang ekstrem tidak terjadi.

"Kita bersyukur bahwa ternyata prediksi bahwa kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial yang sangat ekstrem tidak terjadi dan kita bersyukur. Karena angka kasus kita rata-rata masih relatif rendah," kata Muhadjir.

Muhadjir menyebut grafik tertinggi pertumbuhan kasus Corona tiap harinya tak pernah melewati angka 500 kasus. Sementara angka pasien yang sembuh dari Corona semakin meningkat.

"Itu bisa dilihat dari grafik yang paling kanan yaitu kasus per hari kita masih di bawah 500 paling tinggi puncaknya. Kemudian untuk kesembuhan semakin tinggi yaitu sudah mendekati 300 per hari. Kemudian untuk angka kematian juga landai, tidak ada penambahan yang cukup drastis," katanya.

Lebih lanjut, Muhadjir menyebut di ASEAN Indonesia berada pada urutan kedua tertinggi terinfeksi Corona. Namun jika dilihat dari jumlah penduduk, Menurut Muhadjir, angka infeksi tidak begitu istimewa jika dibandingkan dengan Singapura.

"Untuk kawasan ASEAN, Indonesia adalah menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua setelah Singapura, diikuti dengan Filipina. Tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tentu saja sebetulnya angka ini tidak terlalu istimewa karena jumlah penduduk kita adalah 263 juta dibanding dengan Filipina yang 110 juta apalagi Singapura yang sekitar 6 juta. Ini gambarannya secara umum," tuturnya.


Penanganan Corona dalam Jalur yang Benar

Muhadjir Effendy mengatakan sektor kesehatan dalam penanganan virus COVID-19 di Indonesia sudah dalam jalur yang benar. Hal itu terlihat dari kecenderungan penurunan kasus Corona.

"Untuk sektor pertama tadi, kesehatan, kita anggap sekarang sudah berada dalam rel yang benar dan itu sudah terlihat dengan kondisi atau keadaan COVID-19 yang tadi sudah saya jabarkan," kata Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan, sektor kesehatan merupakan ujung tombak dalam strategi pemerintah untuk mengatasi, membatasi dan menekan laju penyebaran virus Corona. Menurutnya, dalam sektor itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan BNPB sudah melakukannya dengan baik.

"Karena itu sekarang lebih memperhatikan pada sektor yang biru itu yaitu dalam kaitannya dengan jaring pengaman sosial," ujarnya.

Muhadjir pun menjelaskan pentingnya jaring pengaman sosial dalam penanganan COVID-19. Sebab, banyak masyarakat yang perekonomiannya terdampak akibat wabah COVID-19.

"Karena begitu ada pengetatan-pengetatan PSBB di beberapa daerah terutama di DKI dan sekitarnya, maka tidak mungkin tidak segera disusul dengan pemberian bantuan bantuan sosial," kata Muhadjir.


Program Trisula Lawan Corona

Pemerintah menetapkan 3 program utama dalam menangani pandemi virus corona baru (COVID-19). Pemerintah menyebutnya sebagai Program Panah Trisula.

"Pemerintah sejak awal menetapkan 3 ujung tombak mengatasi COVID-19 ini. Saya ibaratkan ada 3 trisula, 3 ujung tombak," ujar Muhadjir Effendy.

Muhadjir menjelaskan ujung panah trisula yang pertama dan berada di ujung panah tengah adalah aspek kesehatan. Muhadjir mengatakan ini yang terpenting karena langsung berhadapan dengan COVID-19.

"Yaitu bagaimana membatasi penularan, memperkecil penyebaran dan segera mempercepat penyelesaian COVID-19. Ujung tombaknya di sektor kesehatan," tambahnya.

Penanggung jawab dari ujung tombak ini adalah BNPB dan Kementerian Kesehatan. BNPB kata Muhadjir, mengurus hal terkait sarana dan prasarana untuk mengatasi virus ini, sementara Kementerian Kesehatan terkait hal teknis seperti tracing, perawatan dan pengobatan.

Muhadjir melanjutkan ujung tombak lainnya adalah terkait dengan jaring pengaman sosial dan survivabilitas ekonomi yang dimaksudkan agar penguatan ekonomi jaringan kecil agar tetap bisa bertahan.

"Jaring pengaman sosial untuk mengatasi darurat sosial kemasyarakatan sebagai dampak dari COVID-19. Penanggung jawabnya Mensos dan Mendes PDTT," ujarnya.

Halaman 2 dari 5
(aan/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads