Kemenkes: Suhu Panas Akibat Karhutla Bahaya untuk Pasien Corona

Kemenkes: Suhu Panas Akibat Karhutla Bahaya untuk Pasien Corona

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Jumat, 08 Mei 2020 19:04 WIB
Karhutla
Ilustrasi karhutla (Foto: dok. Badan Penanggulangan Bencana Aceh)
Jakarta -

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P3ML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu mengingatkan dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Wiendra mengatakan suhu panas akibat karhutla bisa memperburuk kondisi pasien COVID-19.

"Sebenarnya yang jadi masalah itu adalah tingkat derajat kalau terjadi karhutla. Artinya, panas yang tinggi itu sangat berbahaya untuk penderita COVID," ujar Wiendra dalam diskusi bertajuk 'Mengantisipasi Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan di Musim Kemarau' yang disiarkan secara online, Jumat (8/5/2020).

Wiendra juga mengingatkan kepada semua pihak untuk mengantisipasi gejala COVID-19 dengan inspeksi saluran pernapasan atas (ispa). Menurutnya, gejala awal COVID-19 dengan ispa memiliki kemiripan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gejalanya sama saja, tetap demam, tetapi biasanya cuma yang jadi masalah pada COVID ini dengan karhutla, gejala ispa dengan COVID itu mirip. Jadi artinya gejala COVID dengan gejala ispa sama," katanya.

Oleh karena itu, Wiendra meminta tenaga kesehatan secara benar mendiagnosis gejala awal antara COVID-19 dan ispa. Dia juga meminta tenaga medis tidak meremehkan dan langsung menganggap sakitnya masyarakat karena disebabkan ispa dari adanya karhutla.

ADVERTISEMENT

"Kalau di masa karhutla kan ispa naik, tuh. Nah, tentu ini perlu kesadaran petugas kesehatan untuk bisa melakukan atau menangani dengan baik sehingga tidak akan memburuk keadaan pasien dengan karena karhutla ini. Artinya, jangan sampai nanti karena menganggap ini hal yang sepele sehingga lupa kalau ini adalah pandemi COVID," ucapnya.

Lebih lanjut Wiendra mengatakan, hal yang perlu diantisipasi lainnya ketika karhutla adalah penggunaan masker. Menurutnya, masker yang harus digunakan masyarakat di wilayah karhutla itu jenis N95. Sedangkan masker N95 dan masker bedah saat pandemi ini langka.

"Sementara kalau N95 itu memang kalau di masa COVID ini hanya diperuntukkan buat petugas, sedangkan masker bedah itu diperuntukkan buat petugas. Nah, di masa karhutla ini kan harus memakainya yang N95. Ini nanti kan akan terjadi kelangkaan, ini akan terjadi," katanya.

Selain itu, Wiendra meminta pihak terkait menyediakan ruangan khusus yang luas untuk tempat perawatan pasien COVID-19 dan ispa. Pasien dengan dua jenis penyakit tersebut harus dipisahkan.

(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads