"Bapak menteri (Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian) mengatakan, kita tidak tahu kapan COVID-19 ini akan selesai. Oleh karenanya, ada dua strategi yang sudah kita katakan," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, dalam diskusi 'Industry Roundtable Surviving The Covid-19 Preparing The Post from Government Industry Perspective', Jumat (8/5/2020).
Akmal menyebut, skenario atau strategi utama yang disiapkan bila COVID-19 masih terjadi di akhir tahun. Maka menurutnya pemerintah akan fokus kepada penanganan COVID-19, hal ini dimulai dari pencegahan hingga ketahanan pangan.
"Pertama ada dua skenario, apabila COVID-19 terus berlanjut, maka kebijakan ke depan harus kita fokus pada penanganan COVID-19. Mulai dari upaya langah-langkah pencegahan, memperkuat pencegahan, sistem kebal tubuh warga, memperkuat sistim kesehatan kita, memperkuat ketahanan pangan," kata Akmal.
"Serta mengembangkan industri-industri alat kesehatan. Juga mendukung social safety net, bantuan sosial kepada masyarakat yang sulit serta tetap menjaga dunia usaha tetap berjalan," sambungnya.
Skenario kedua menurut Akmal, rencana yang dilakukan bila masa pandemi selesai pada akhir tahun. Hal ini berati, fokus kerja akan dilakukan untuk pemulihan ekonomi dalam sektor memajukan masyarakat.
"Kedua, COVID-19 berakhir tarolah mungkin September-Oktober atau Desember, maka tahun 2021 kita harus fokus pada pemulihan ekonomi. Terutama pemulihan ekonomi, pemulihan sektor-sektor yang memajukan kesejahteraan masyarakat," kata Akmal.
Menurutnya, sektor ini yaitu terkait pariwisata hingga investasi. Akmal mengatakan bila seluruh sektor telah pulih, maka fokus dilanjutkan dengan mengimplementasikan visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Seperti sektor pariwisata, investasi, yang kemudian akan selanjutnya setelah sektor-sektor ini mulai pulih, kita akan lanjut bagaimana mengimplemetisakan visi-misi presiden yang lima itu," pungkasnya.
(dwia/hri)