Seorang hakim federal Amerika Serikat (AS) memerintahkan pembukaan kembali toko-toko senjata api di negara bagian Massachusetts. Toko senjata api sebelumnya masuk dalam daftar bisnis non-esensial yang harus tutup di bawah lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus Corona.
Seperti dilansir AFP, Jumat (8/5/2020), putusan hakim ini menjadi kemenangan tersendiri bagi kelompok lobi senjata api yang sangat berpengaruh di AS.
Gubernur Massachusetts, Charlie Baker, menyertakan toko senjata api dalam daftar bisnis non-esensial yang diperintahkan tutup selama pandemi virus Corona. Keputusan itu dengan cepat digugat ke pengadilan oleh para pemilik toko senjata api dan kelompok pembela hak kepemilikan senjata api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penggugat berargumen bahwa perintah penutupan itu melanggar Amandemen Kedua pada Konstitusi AS, yang menjamin 'hak setiap orang untuk memiliki dan memanggul senjata'.
Putusan yang dijatuhkan hakim federal AS, Douglas Woodlock, di Massachusetts pada Kamis (7/5) waktu setempat ini menjadi putusan pertama di AS yang memerintahkan pembukaan kembali toko senjata api di tengah pandemi virus Corona.
Seorang hakim di Los Angeles menolak gugatan hukum serupa yang diajukan terhadap beberapa pemerintah kota di negara bagian California. Gugatan serupa di negara bagian lainnya masih dalam proses.
Putusan hakim Woodlock di Massachusetts memerintahkan toko-toko senjata api untuk buka kembali mulai Sabtu (9/5) besok. Namun, menurut dokumen pengadilan, orang-orang yang berkunjung ke toko senjata api wajib mematuhi langkah pembatasan seperti mematuhi social distancing dan memakai masker.
Sejauh ini, menurut penghitungan Johns Hopkins University (JHU), lebih dari 1,2 juta orang terinfeksi virus Corona di AS. Jumlah kematian di negara ini melebihi 75 ribu orang, yang tercatat sebagai jumlah kematian terbanyak di dunia.
Simak juga video Penyebaran Virus di AS Masih Tinggi, Lockdown Dilonggarkan:
(nvc/ita)