Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal bersyukurnya negara menerapkan PSBB untuk menekan laju penyebaran virus Corona, bukan lockdown. Jokowi juga berbicara soal berdamai dengan Corona selama belum ada vaksin yang terbukti.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam dalam siaran YouTube Sekretatriat Presiden, Kamis (7/5/2020). Video itu berjudul 'Tanggapan Presiden Joko Widodo soal Pelaksanaan PSBB'.
"Kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini poin-poin Jokowi soal PSBB hingga soal vaksin:
1. Beruntung Tak Pilih Lockdown
Jokowi mengatakan PSBB bersifat membatasi kegiatan di tempat-tempat umum dan fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antarorang. PSBB ini juga agar masyarakat masih bisa beraktivitas.
Jokowi beralasan agar masyarakat masih bisa beraktivitas.
"Kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah," kata Jokowi.
"Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas tapi memang dibatasi. Masyarakat juga harus membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar," katanya.
2. Berdamai dengan COVID-19
Jokowi mengatakan pemerintah terus berusaha agar pandemi virus Corona di Indonesia segera berakhir. Namun, Jokowi menyebut, berdasarkan keterangan para ahli, kasus yang turun tidak berarti langsung landai.
Menurut Jokowi, kemungkinan kasus Corona di Indonesia masih bisa naik dan turun secara fluktuatif. Jokowi mengatakan sebelum ada vaksin Corona, masyarakat harus berdamai dengan virus ini.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi, atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi, dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID untuk beberapa waktu ke depan," ujarnya.
3. Soroti Kampung Masih Ramai
Jokowi meminta masyarakat tetap membatasi pergerakan sosial dengan menjaga jarak. Jokowi meminta warga taati aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi memutus mata rantai penyebaran Corona.
Jokowi mengatakan selama PSBB ini masyarakat masih berkerumun ramai, padahal pemerintah sudah mengimbau agar warga tidak berkerumun. Dia mengaku sering mendapat informasi terkait aktivitas warga.
"Saya melihat di beberapa daerah dari informasi yang saya terima, jalannya sepi tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai. Padahal interaksi fisik itu harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker, harus sering cuci tangan sehabis kegiatan," katanya.