Viral Kasatpol PP Makassar Ngamuk Ada Toko Buka di PSBB, Ini Cerita di Baliknya

Viral Kasatpol PP Makassar Ngamuk Ada Toko Buka di PSBB, Ini Cerita di Baliknya

Hermawan Mappiwali - detikNews
Senin, 04 Mei 2020 21:25 WIB
Kasatpol PP Makassar ngamuk saat ada toko non-sembako buka saat PSBB.
Kasatpol PP Makassar ngamuk saat ada toko non-sembako buka saat PSBB. (Foto: Screenshoot video viral)
Makassar -

Viral video aksi Kasatpol PP Makassar Imam Hud marah besar saat menemukan ada toko non-sembako yang tetap buka dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Imam terlihat cekcok dengan sejumlah perwakilan pihak toko yang digerebek.

Dalam rekaman video yang viral tersebut, terlihat Imam berulangkali adu mulut dengan sejumlah pihak toko. Keributan tersebut soal pihak toko yang melayani pembeli secara langsung, sementara pihak toko mengaku melayani 80 persen pembeli secara online dan 20 persen sisanya merupakan pembeli yang bertransaksi secara langsung.

"Di sini online Pak, tadi online juga," ujar seorang yang diduga pihak toko. Dia menjelaskan kepada Imam bahwa pihaknya tetap buka dengan alasan melayani pembeli secara online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau online saya akui, tapi tadi ini bukan online," balas Imam kepada pihak toko.

"Orang belanja orang mau hidup juga, Pak," balas pihak toko. Namun Imam bersikukuh pihak toko melanggar aturan dalam masa PSBB.

ADVERTISEMENT

Saat dimintai konfirmasi, Imam Hud mengaku kejadian dalam video itu benar. Dia menyebut insiden dalam video terjadi di salah satu toko alat tulis kantor terbesar di Makassar, yakni Toko Agung. Imam mengatakan hingga hari ini pihaknya memang terus melakukan razia sejumlah toko non-sembako yang tetap buka saat PSBB.

"Tadi pukul 14.00 Wita itu kan saya mau penyiraman toko-toko yang masih buka, saya lewat di (toko) Agung, terjadi transaksi, orang ramai membeli di dalam," ujar Imam kepada wartawan, Senin (4/5/2020).

Imam mengatakan pihak toko sempat beralasan melayani pembeli secara online. Namun Imam menemukan ada sejumlah pembeli yang bertransaksi secara langsung di toko.

"Saya tidak tahu apakah perwakilan perusahaan atau siapa itu, mengatakan kita ini jual online, sekarang saya tanya kalau jual online, kenapa ada pembeli masuk ke dalam," ujar Imam.

"Dan ternyata faktanya (setelah dicek) di dalam bukan cuma online, orang-orang pribadi belanja masuk ke dalam. Makanya dia berdebat macam-macam, 80 persen online, 20 persen take away, kan yang bisa take away itu adalah (toko) makan dan minum, yang namanya barang non-sembako itu pasti take away, jadi ini kan akal-akalan," imbuhnya.

Imam menyesalkan lantaran toko yang ia maksud ini adalah salah satu toko terbesar sehingga terkesan tidak patuh. Dia pun berharap pemerintah bertindak tegas.

"Ini kan sejak awal, semenjak PSBK, PSBB menunjukkan ketidakpatuhan tidak patuh kepada pemerintah. Jadi sekarang harusnya wali kota yang lebih marah daripada saya karena dia yang tanda tangan itu Perwali," kata Imam.

(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads