Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bandung akan berakhir. Polisi menyebut selama PSBB dapat mengurangi kerumunan di jalan.
Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur mengatakan tidak terlihatnya kerumunan tersebut lantaran sejumlah jalan pusat kota dilakukan rekayasa alias buka tutup. Tidak adanya kerumunan massa ini, menjadi salah satu tujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19
"Kami mulai situasi pusat kota, di pusat Kota Bandung upaya yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dan juga polisi serta TNI buka tutup di sejumlah ruas jalan hasilnya kerumunan masa tidak ada lagi," ucap Bayu saat ditemui di GT Pasteur, Senin (4/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada sejumlah ruas jalan yang direkayasa selama PSBB di Kota Bandung antara lain Jalan Asia Afrika, Jalan Merdeka, Jalan Ir H Juanda (Dago), Jalan Buahbatu, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dewi Sartika dan lainnya.
"Kota merupakan pusat berkumpul, seperti Otista, Dewi Sartika, Dago dan itu pusat berkumpul. Ketika kita tutup tidak ada kerumunan massa," tuturnya.
Selain itu, Bayu menambahkan jumlah pelanggar selama PSBB pun tiap harinya berkurang. Contohnya, kata dia, masyarakat kini sudah mulai mengenakan masker hingga sarung tangan saat beraktivitas atau berkendara di luar rumah.
"Kesadaran masyarakat kenakan masker sarung tangan kemudian tidak melebihi batas penumpang sudah dipatuhi. Jadi sekarang kita halau masyarakat yang masuk ke Kota Bandung tanpa tujuan yang jelas ataupun masyarakat yang berupaya untuk mudik kita kembalikan," katanya.
Seperti diketahui, PSBB di Kota Bandung dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. PSBB yang dimulai pada 22 April lalu rencananya akan berakhir besok.
1.000 Mesin Pintar Dikerahkan Guna Kurangi Interaksi saat PSBB:
(dir/mud)