Sekitar 100 hektare sawah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkena dampak serangan hama wereng cokelat. Tak hanya itu, 6,2 hektare sawah kondisinya puso atau gagal panen.
"Sekitar 100 hektare hanya ringan kalau yang sampai puso ada 6,2 hektare," jelas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugraha saat dihubungi wartawan, Senin (4/5/2020).
Aris menduga serangan hama wereng ini terjadi salah satunya karena faktor cuaca, sedangkan varietas padi yang ditanam tidak tahan pada wereng cokelat. Dia juga meminta petani untuk menanam palawija usai masa tanam kedua untuk memutus siklus hidup wereng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sudah melebihi ambang batas kita lakukan gerakan pengendalian wereng cokelat," tuturnya.
Salah seorang petani, Sutirah bercerita tanaman padi di sawahnya menguning sebelum akhirnya mati karena serangan hama wereng cokelat. Tanaman padi berusia 60 hari yang sudah berbunga diserang wereng di bagian batangnya.
"Sudah lima kali disemprot (pestisida), tetapi tanaman tidak bisa dipertahankan," tuturnya kepada wartawan di area persawahan Desa Nomporejo, Kecamatan Galur, Kulon Progo siang ini.
Seorang petani lain, Suhardi menilai serangan hama wereng tahun ini paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Dia menduga serangan wereng cokelat ini terjadi karena masa tanam yang maju 20 hari.
"Jadinya wereng cepat berkembang saat masih ada yang menanam palawija," ujarnya.
Suhardi mengatakan biasanya sawah hanya diserang wereng putih yang akan mati dengan sekali semprotan pestisida. Namun wereng coklat yang menyerang sawah kali ini, kata Suhardi, cukup kebal dengan insektisida.
"(Tanaman padi) Kita bakar, nanti ganti palawija," tuturnya.