Ada pria di Bogor yang marah-marah ke petugas yang berjaga di titik check point pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pria ini marah karena istrinya dilarang duduk disampingnya atau dibangku depan mobil.
Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan konfigurasi penumpang itu penting dilakukan saat penerapan PSBB. Ketika membawa mobil, tidak diperkenankan kursi depan diisi 2 orang.
Bima mengatakan kursi depan hanya untuk 1 orang, yakni pengemudi saja. Untuk penumpang, wajib duduk di kursi belakang. Dia menjelaskan tidak ada pengecualian dalam penerapan PSBB ini meski di dalam mobil adalah suami-istri.
"Nah kalau ada kelonggaran, misalnya suami-istri, itu nanti sulit untuk dikawalnya di lapangan, sulit sekali. Nanti semuanya mengaku suami istri. Bagaimana membuktikannya?" kata Bima Arya, ketika dihubungi, Minggu (3/5/2020).
"Karena kita khawatir betul, misalnya pemesan mobil yang online, duduk di depan, memegang benda-benda yang berdekatan kemudian tertular, gitu. Jadi itu (konfigurasi penumpang) kebaikan semua. Kalau mobil kan ada pilihan, jadi memungkinkan untuk diatur," lanjutnya.
Bima menambahkan pembatasan di dalam mobil sudah diperhitungkan secara matang oleh pemerintah. Dia pun mengatakan perbandingan konfigurasi penumpang antara sepeda motor dengan mobil tidak mungkin dilakukan.
"Kalau motor kan nggak bisa dibuat lebih panjang, gitu kan. Makanya kemudian kalau motor tidak boleh dengan pengecualian," ungkap Bima.
"Pengecualian (sepeda motor) itu adalah bagi hal-hal yang khusus sebetulnya, yang membuat orang membutuhkan. Pergi ke rumah sakit untuk berobat, membeli makan segera. Ya itu masih memungkinkan di motor," beber dia.
Bima pun mengaku kenal dengan pria viral tersebut. Dia mengatakan pria itu bernama Endang Wijaya.
Endang, kata Wali Kota Bogor, adalah seniornya saat sekolah dulu. Bima mengatakan Endang memiliki sifat kalem dan santun.
"Iya, ini (pria yang viral) Endang Wijaya ini, senior saya, 1 tahun di atas saya di SMA 1 Bogor," jelas Bima.
Dia pun mengatakan kasus yang terjadi antara Endang Wijaya dengan petugas di lapangan adalah sebuah pelajaran. Bima mengungkapkan petugas yang menjaga titik check point PSBB sudah bekerja dengan sangat baik.
"Ya saya lihat petugas sudah sangat baik menjalankan tugasnya. Diingatkan (Endang Wijaya) dengan baik, dilakukan secara persuasif gitu kan, karena memang petugas itu hanya mengingatkan saja. Mengingatkan untuk pindah ke belakang, begitu ya," tandasnya.
Diketahui, viral video di media sosial yang menunjukkan seorang pria marah-marah ke petugas yang berjaga di titik check point PSBB. Dalam video yang beredar di media sosial, pria ini mengaku bernama Endang Wijaya.
Kepada petugas PSBB yakni aparat Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polisi Militer (PM), pria ini menegaskan sebaik-baiknya lelaki muslim adalah yang menghargai istrinya. Pria berbaju hitam yang memakai masker ini tak mau memindahkan istrinya ke kursi belakang mobil.
Dia pun menegaskan bahwa dia mengikuti aturan PSBB. Meski pria ini berbicara dengan suara lantang, petugas tetap tenang memberikan penjelasan.
"Ya sudah saya jelaskan, silakan foto! Nama saya Endang Wijaya. Sampaikan ke Pemerintah Daerah Bogor, Bima Arya. Saya menghormati aturan, tapi saya lebih menghormati aturan Allah. Saya suami harus menghargai istri saya," kata pria itu seperti video yang beredar di media sosial, Minggu (3/5/2020).
"Saya tidak mau meninggalkan istri saya ke belakang rumah, ke belakang ini.... Saya tidur dengan istri tidak apa-apa, masa di dalam mobil harus pindah. Saya sudah mematuhi aturan, pakai ini (masker), bawa hand sanitizer, segala macem. Apanya yang salah!," lanjut pria terseb