Kelompok Milenial Ciptakan Aplikasi soal Corona, Bisa untuk Diagnosis Mandiri

Kelompok Milenial Ciptakan Aplikasi soal Corona, Bisa untuk Diagnosis Mandiri

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 03 Mei 2020 14:08 WIB
Kevin Daniel
Kevin Daniel (Screenshot YouTube BNPB)
Jakarta -

Anak muda Indonesia telah menciptakan aplikasi bertajuk 'Bersatu Lawan COVID-19' atau yang disingkat BLC. Aplikasi ini terintegrasi oleh data terlengkap yang bersumber dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 atau virus Corona.

"Jadi aplikasi ini bentuk kontribusi kaum milenial untuk percepat penanganan COVID-19. Aplikasi BLC ini sudah terintegrasi oleh data paling lengkap langsung dari gugus tugas," kata BLC Apps Developer, Kevin Daniel, saat konferensi pers di YouTube BNPB, Minggu (3/5/2020).

Kevin mengatakan aplikasi ini dibuat untuk mendukung transparansi data terkait COVID-19. Nantinya data-data ini bisa digunakan pemerintah untuk mengembangkan kebijakan nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini gerakan pemuda untuk transparansi data dari akar rumput hingga adaptasi kebijakan nasional," jelasnya.

Aplikasi yang dibuat kelompok milenial ini menggunakan teknologi machine learning serta algoritma yang bersumber dari tim pakar medis. Teknologi ini berfungsi untuk membantu masyarakat menjalani diagnosis mandiri.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat juga bisa lakukan diagnosa mandiri yang menggunakan algoritma dari tim pakar medis dan juga di-support teknologi machine learning," ungkapnya.

Berbeda dengan aplikasi terkait percepatan penanganan pandemi Corona lainnya, aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 ini lebih berfokus dalam memberikan informasi serta fitur-fitur lainnya. Misalnya, informasi mengenai rekomendasi RS rujukan.

"Kalau dari info yang saya tahu, peduli lindungi diri (aplikasi Kominfo) berfokus pada tracking, sementara aplikasi kita berfokus pada memberikan informasi dan fitur-fitur lain," tutur Kevin.

"Masyarakat bisa dapatkan informasi mulai dari tingkat kecamatan dan mencari informasi (mengenai) RS rujukan dan informasi lainnya," sambungnya.

Tidak hanya oleh masyarakat, Kevin berharap aplikasi ini bisa dimanfaatkan petugas yang terjun langsung ke lapangan, baik petugas medis, psikologis, maupun logistik.

"Dan kita sediakan fitur tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga untuk petugas di lapangan seperti petugas medis, psikologis, logistik, dan berikan dashboard kepada pemerintah juga," ungkapnya.

Senada dengan Kevin, dr. Sheila Rachma selaku BLC Apps Content mengungkapkan aplikasi ini disusun dengan menggabungkan sisi medis serta sisi kesehatan masyarakat. Sehingga, aplikasi ini diharapkan dapat lakukan pemantauan tidak hanya kepada masyarakat tetapi kepada petugas di lapangan.

"Aplikasi ini disusun berdasarkan bukan hanya dari sisi medis tapi juga kesehatan masyarakat, jiwa dan masyarakat," kata Sheila, dalam kesempatan yang sama.

"Masyarakat dan petugas tidak hanya medis tapi juga yang lainnya. Jadi masyarakat dapat gunakan informasi mandiri. Mereka dapatkan edukasi harian di wilayah kerja yang bertanggung jawab. Selain itu, mereka dapat lakukan pemantauan karena kami berkomitmen menjaga petugas," lanjutnya.

(elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads