"Iya dulu pernah cerita, mengeluh. Banyak utangnya mau jual ginjalnya tapi saya larang," kata istri Larry, Santi (41), kepada wartawan sat ditemui di rumahnya Dusun Karangasem, Ngering, Jogonalan, Klaten, Minggu (3/5/2020).
Santi menceritakan, suaminya pergi dari rumah pada Sabtu 2/5 sekitar pukul 10.00 WIB, berpamitan hendak ke Semarang. "Pamitnya ke Semarang. Saat saya belanja jam 08.00-10.00 WIB cuma bawa tas ransel berisi pakaian," lanjut Santi.
Menurut Santi, suaminya diberhentikan dari tempatnya bekerja di jasa pencucian motor, 2 Mei kemarin. "Baru kemarin diberhentikan, tanggal 2 Mei, karena ada COVID jadi sepi mungkin ada pengurangan (karyawan)," imbuh Santi.
"Harapan keluarga, suami saya pulang. Jangan jual ginjal. Itu bukan cara yang tepat sebab bukan solusi terbaik dan masih ada solusi lain," tambah Santi.
Soal bantuan pemerintah, terang Santi, keluarga memang belum mendapatkan sebab saat itu ada perubahan data di kartu keluarga. "Saat itu ada perubahan KK. Jadi baru didata dan suruh nunggu," pungkas Santi.
Pantauan detikcom, keluarga Larry tinggal di sebuah rumah di tengah kampung padat penduduk. Rumah keluarga yang merupakan peninggalan mertuanya berlantai dua.
Di rumah tersebut, Larry tinggal bersama istri, 4 anak dan ibu mertuanya. Rumah tersebut tampak tidak terawat. Tidak ada perabot, hanya ada ada sepeda motor milik anak sulung Larry di dalam rumah.
Sebelumnya diberitakan Frans Larry Oktavianus berjalan kaki dengan tujuan ke Semarang untuk menjual ginjal dan menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Larry mengaku melakukan itu setelah dirumahkan dari pekerjaan yang terdampak pandemi Corona.
(mbr/mbr)